Langsung ke konten utama

Proses Metabolisme lemak dan Mineral pada Unggas

Metabolisme Lemak
Metabolisme lemak merupakan proses asam-asam lemak yang diubah dan digunakan untuk energi, produksi telur, atau disimpan sebagai lemak tubuh. Lemak yang disimpan adalah spesifik-spesifik, yaitu konsistensinya yang dinyatakan oleh tekstur, titik cair dan lain-lainnya, bervariasi menurut si Unggas atau hewan. Hubungan antara lemak yang dikonsumsi dan lemak yang disimpan dalam tubuh unggas dapat diubah hanya bila sejumlah besar lemak dikonsumsi.

Tidak seperti beberapa zat nutrisi lainnya, lemak tidak diekskresi dalam bentuk asli atau sebagai hasilikut-ikutan. Berlebihan lemak hanya bisa disimpan di dalam sel-sellemak. Apabila karbohidrat atau lemak yang dikonsumsi lebih besar daripada yang diperlukan unggas, penyimpanan lemak berlanjut, nampaknya tidak terdapat batas. Apabila bagian energi ransum diturunkan dibawah jumlah yang diperlukan untuk proses-proses tubuh, lemak yang disimpan akan dimanfaatkan untuk mengatasi perbedaan tersebut dan simpanan lemak berkurang.

Metabolisme Mineral
Banyak mineral yang diperlukan untuk kesehatan fisiologis individu. Misalnya kalsium diperlukan dalam jumlah relatif besar dalam pembentuka tulang dan dalam penyimpanan kulit telur sedangkan fosfor adalah terutama diperlukan untuk produksi tulang.

Zat-zat mineral lainnya msuk dalam penggolongan mikro mineral; karena kebutuhannya ralatif kecil, hanya sedikit yang digunakan. Dalam golongan tersebut termasuk selium, kuptum, zinkum, ferrum, mangan dan sebagainya. Golongan lain terdiri dari natrium dan kalium, mempunyai hubungan berbeda, akan tetapi kebutuhannya untuk zat-zat mineral tersebut dalam golongan ini juga rendah.

Zat-zat mineral tidak mengalami metabolisme dalam pengertian tepat; zat-zat mineral tersebut cukup dimasukkan sebagai bagian protein tertentu atau molekul-molekul enzim. Dalam banyak hal, reaksi-reaksi kimiawi yang mengasilkan molekul-moleku tersebut tidak dapat ambil bagian tanpa mineralnya.

Karenanya banyak mineral merupakan bagian penting proses-proses metabolik meskipun kadang kala secara tidak langsung. Dalam beberapa hal sejumlah kecil mineral mikro adalah sepenuhnya esensial, akan tetapi terlalu banyak akan menimbulkan masalah seperti halnya dengan selenium.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hubungan antara Variabel X dan Y dalam Meneliti

Berdasarkan fungsinya variabel dibagi atas tiga fungsi yakni variabel sebab dibedakan atas veriabel penghubung dan variable akibat. Hubungan antara variable X dan Y ada hubungannya melalui variabel penghubung. Semua yang dilakukan dalam perlakuan merupakan variabel bebas. Apakah faktor mempengaruhi variabel Y untuk beberapa variabel bebas dan bagaimana pengaruhnya terhadap independen atau variabel Y berpengaruh atau tidak. Terkait karena nilainya tergantung dari variabel X, besar kecilnya tergantung pada variabel Y. Variabel  penghubung tidak dapat diamati secara langsung tapi dapat bisa merasakan hasilnya yang telah diamati. Contohnya disertasi ibu Nirwana, ada variabel sumber daya fisik dan sumber daya manusia serta faktor budaya yang mempengaruhi keuangan, salah satu yang mempengaruhi seseorang untuk membayar adalah modal budaya orang bugis misalnya kejujuran, panutan usaha dan sebagainya. Unsur budaya lokal dalam mempengaruhi peternak dalam kemampuannya mengakses pem

Anatomi dan Fisiologi Organ Reproduksi Betina

Sapi betina tidak hanya memproduksi sel kelamin yang sangat penting untuk mengawali kehidupan turunan baru, tetapi ia menyediakan pula tempat beserta lingkungannya untuk perkembangan individu baru itu, dimulai dari waktu pembuahan ovum dan memeliharanya selama awal kehidupan. Tugas ini dilaksanakan oleh alat reproduksi primer dan sekunder. Alat reproduksi primer, yaitu ovaria memproduksi ovum dan hormon betina. Organ reproduksi sekunder yaitu terdiri atas tuba fallopi, uterus, cervix, vagina dan vulva. Fungsi alat-alat ini adalah menerima dan mempersatukan sel kelamin jantan dan betina, memelihara dan melahirkan individu baru. Seringkali kelenjar susu dihubungkan sebagai pelengkap alat kelamin, karena kelenjar ini berhubungan erat dengan reproduksi dan penting untuk memberi makan anaknya yang baru dilahirkan selama beberapa waktu.

PROSES RIGORMORTIS DAN KUALITAS DAGING

Otot semasa hidup ternak merupakan alat pergerakan tubuh yang tersusun atas unsur-unsur kimia C, H, dan O sehingga disebut sebagai energi kimia yang berfungsi sebagai energi mekanik (untuk pergerakan tubuh) ditandai dengan kemampuan berkontraksi dan berelaksasi Setelah ternak disembelih dan tidak ada lagi aliran darah dan respirasi maka otot sampai waktu tertentu tidak lagi berkontraksi. Atau dikatakan instalasi rigor mortis sudah terbentuk, ditandai dengan kekakuan otot (tidak ekstensibel).