Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2015

Cegah Penularan Demam Berdarah Sejak Dini

NB: Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Empati edisi Agustus 2015 Cegah Penularan Demam Berdarah Sejak Dini Pergantian dan kondisi musim yang tidak menentu dapat memicu kehadiran berbagai jenis penyakit. Salah satunya adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Ditularkan memalui gigitan nyamuk aedes aegypti betina yang telah terinfeksi virus dangue. Tahun 2015 ini bertepatan siklus lima tahunan DBD, Siklus lima tahunan sudah terjadi sejak mulai ditemukannya serangan demam berdarah di Indonesia pada tahun 1968. Hinggas saat ini belum ditemukan apa sebenarnya yang menjadi penyebab siklus lima tahunan ini terjadi. Selain itu, beberapa kabupaten/kota di Indonesia menyatakan ada KLB (Kejadian Luar Biasa) demam berdarah. Berdasarkan data yang ada, kasus demam berdarah naik setiap lima tahun sekali. Pertama kali ditemukan di kota Surabaya, sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24 orang diantaranya meninggal dunia (angka kematian 41,3%). Sejak saat itu, penyakit ini menyebar luas

Lentera Negeri Bersama Berbagi untuk Anak Negeri

NB: Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Empati Edisi Agustus 2015 Lentera Negeri Bersama Berbagi untuk Anak Negeri Lentera Negeri Foudation mengajak agar peduli terhadap masyarakat kecil yang ada disekitarnya. Bersama berbagi untuk anak negeri slogan dari Lentera Negeri dalam mengawal anak-anak Indonesia agar tidak putus sekolah, memiliki karakter dan mempunyai masa depan cerah. Salah satu peggagas Lentera negeri adalah Muhammad Syahid Arsyad dan sekarang menjabat sebagai ketua. Berawal dari melanjutkan pendidikan Doktor di Universitas Indonesia, Syahid merenung melihat begitu banyak anak jalanan di Jakarta. Ketika itu kemudian muncul ide untuk membentuk suatu komunitas sosial. Setelah kembali di Makassar kemudian mengadakan pertemuan bersama Firman, Muh. Idul, Jumadi Mappangoro beserta Arnis Puspita. Hingga terbentuklah komunitas Lentera Negeri dari diskusi menjelang idul fitri 1413 H. Sasaran utama yaitu Tempat

Perkembangan dan pertumbuhan ayam

Perkembangan dan pertumbuhan ayam dapat dipantau dengan cara melakukan penimbangan bobot badan ayam setiap minggu, sehingga akan diketahui rataan pertambahan bobot badan hariannya (avarage daily gain). Secara praktis perkembangan bobot badan setiap minggunya sebagai berikut : Minggu pertama = 4 kali dari bobot DOC Minggu kedua = 11 kali dari bobot DOC Minggu ketiga = 22 kali dari bobot DOC Minggu keempat = 33 kali dari bobot DOC Hari ke-33 = 44 kali dari bobot DOC Contoh Bobot rataan DOC adalah 40 gram, maka perkiraan target bobot badan ayam per mingguanya sebagai berikt : Minggu pertama = 4 x 40 gram = 160 gram Minggu kedua = 11 x 40 gram = 440 gram Minggu ketiga = 22 x 40 gram = 880 gram Minggu keempat = 33 x 40 gram = 1.320 gram Hari ke-33 = 44 x 40 gram = 1.760 gram (Sumber Beternak Ayam Broiler hal 26, oleh Ir. Roni Fadilah, SE )