Langsung ke konten utama

Perjalanan Zat-zat Nutrisi Melalui Membran Mukosa usus (Penyerapan)

Penyerapan adalah perjalanan zat-zat nutrisi melalui membrana mukosa usus.

Penyerapan karbohidrat
Karbohidrat dirombak menjadi gula sederhana oleh enzim yang disekresi di usus halus. Gula-gula sederhana tersebut diserap usus halus kedalam sistem darah portal dan kemudian di hati.

Mekanisme sesungguhnya belum diketahui, akan tetapi terjadi fosforilasi gula dalam sel mukosa usus. Heksosa fosfat tersebut dirombak lagi sebelum memasuki aliran darah.

Hasil akhir pencernaan karbohidrat adalah monosakharida, terutama glukosa, fruktosa, mannosa dan beberapa galaktosa. Semua gula tersebut diubah menjadi glukosa untuk metabolisme.

 Penyerapan lemak
Sebagian lemak yang ditelan unggas dihidrolisa dalam usus menjadi mono- dan digserida. Sebagian lagi dihidrolisa menjadi asam lemak dan gliserol.

Apabila lemak sampai ke dalam usus halus, enzim yang mencerna lemak yaitu lipase, akan membagi lemak tersebut menjadi asam lemak dan gliserol.

CH2−OOC−R                                                     HOOC−R                                              CH2OH
│                                                                                  │                                                    │                    
CH−OOC−R + 3H2O   --------------------------->                HOOC−R                              +                 CHOH
│                                       lipase                                  │                                                     │ 
CH2− OOC−R                                                                     HOOC−R                                                CH2OH

Lemak (Trigliserida)                                          Asam lemak                                           Gliserol


Gliserol akan menuju ke hati dan digunakan tubuh seperti halnya gukosa. Sebagai asam lemak hasil metabolisme akan bergabung dengan empedu yang disekresi hati dan disimpan dalam kantong empedu. Karena reaksi empedu adalah alkalis, maka empedu tersebut akan bergabung dengan asam lemak dan akan terbentuk sabun yang akan diserap melalui sistem limfatik (pengliran getah bening).

Sebagian asam lemak setelah memasuki dinding usus akan bergabung kembali dengan gliserol dengan membentuk butir-butir kecil lemak. Lemak tersebut berbeda dengan lemak yang terdapat dalam ransum, tetapi mempunyai sifat-sifat sama dengan komposisi lemak hewan. Butir-butir kecil lemak kemudian memasuki sistem limfatik dan diserap sebagai lemak netral.

Sebagian lemak yang masuk ke dalam usus halus, tidak terurai menjadi asam lemak dan gliserol, akan tetapi langsung diserap dalam bentuk lemak-lemak emulsi sangat kecil. Sebagian besar lemak akan menuju hati, akan tetapi sebagian dari lemak tersebut langsung ditimbun dalam jaringan.

Asam-asam lemak akan memasuki siklus asam sitrat dalam bentuk asam asetat. Enzim yang disebut ko-enzim A mengandung asam panthothenat yang tergolong ke dalam vitamin B-kompleks. Lemak yang diserap dapat disimpan langsung dalam jaringan lemak atau dipindahkan ke lemak telur. Dengan demikian kompisisi lemak tubuh dan lemak telur menggambarkan komposisi lemak ransum, terutama bila lemak dalam ransum kadarnya tinggi, sedangkan asam lemak merupakan bagian penting sebagian terbesar selaput sel.

Penyerapan Protein
Hasil utama pencernaan protein adalah asam-asam amino yang diserap dari usus halus ke darah portal dan kemudian ke hati. Asam-asam amino yang diserap dari usus halus digunakan terutama untuk sintesis protein. Apabila campuran asam-asam amino mempunyai komposisi sama dengan komposisi protein akan disintesis, maka sintesis protein tubuh dan protein telur dapat efisien.

Akan tetapi bila protein ransum mempunyai komposisi asam amino  yang sangat berlainan dengan komposisi protein jaringan yang akan disintesis, maka penyususnan kembali nitrogen secara metabolik harus terjadi. Nitrogen asam-asam amino esensial  yang berlebihan dapat dipindahkan dan digunakan untuk mensintesis asam-asam amino non esensial atau dapat digunakan untuk mensintesis asam urat dan diekskresi dalam urine. Bila campuran asam amino yang diserap defisien akan asam amino esensial dapat terjadi sintesis protein dalam jumlah kecil.

Zat-zat mineral tidak dapat dikatakan mengalami pencernaan. Zat-zat mineral tersebut diserap dari saluran usus dalam bentuk sama seperti yang diberikan.

Banyak zat vitamin terdapat dalam kombinasi yang menghalang-halangi penyerapan melalui dinding usus. Zat-zat vitamin tersebut harus menjalani semacam penyerapan atau setidak-tidaknya perubahan untuk memungkinkan zat-zat tersebut sampai ke aliran darah. Ransum bukan merupakan sumber satu-satunya semua vitamin. Vitamin D misanya, disintesis pada permukaan kulit oleh radiasi ultraviolet cahaya matahari, akan tetapi vitamin tersebut dapat pula terdapat dalam ransum.








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hubungan antara Variabel X dan Y dalam Meneliti

Berdasarkan fungsinya variabel dibagi atas tiga fungsi yakni variabel sebab dibedakan atas veriabel penghubung dan variable akibat. Hubungan antara variable X dan Y ada hubungannya melalui variabel penghubung. Semua yang dilakukan dalam perlakuan merupakan variabel bebas. Apakah faktor mempengaruhi variabel Y untuk beberapa variabel bebas dan bagaimana pengaruhnya terhadap independen atau variabel Y berpengaruh atau tidak. Terkait karena nilainya tergantung dari variabel X, besar kecilnya tergantung pada variabel Y. Variabel  penghubung tidak dapat diamati secara langsung tapi dapat bisa merasakan hasilnya yang telah diamati. Contohnya disertasi ibu Nirwana, ada variabel sumber daya fisik dan sumber daya manusia serta faktor budaya yang mempengaruhi keuangan, salah satu yang mempengaruhi seseorang untuk membayar adalah modal budaya orang bugis misalnya kejujuran, panutan usaha dan sebagainya. Unsur budaya lokal dalam mempengaruhi peternak dalam kemampuannya mengakses pem

Anatomi dan Fisiologi Organ Reproduksi Betina

Sapi betina tidak hanya memproduksi sel kelamin yang sangat penting untuk mengawali kehidupan turunan baru, tetapi ia menyediakan pula tempat beserta lingkungannya untuk perkembangan individu baru itu, dimulai dari waktu pembuahan ovum dan memeliharanya selama awal kehidupan. Tugas ini dilaksanakan oleh alat reproduksi primer dan sekunder. Alat reproduksi primer, yaitu ovaria memproduksi ovum dan hormon betina. Organ reproduksi sekunder yaitu terdiri atas tuba fallopi, uterus, cervix, vagina dan vulva. Fungsi alat-alat ini adalah menerima dan mempersatukan sel kelamin jantan dan betina, memelihara dan melahirkan individu baru. Seringkali kelenjar susu dihubungkan sebagai pelengkap alat kelamin, karena kelenjar ini berhubungan erat dengan reproduksi dan penting untuk memberi makan anaknya yang baru dilahirkan selama beberapa waktu.

PROSES RIGORMORTIS DAN KUALITAS DAGING

Otot semasa hidup ternak merupakan alat pergerakan tubuh yang tersusun atas unsur-unsur kimia C, H, dan O sehingga disebut sebagai energi kimia yang berfungsi sebagai energi mekanik (untuk pergerakan tubuh) ditandai dengan kemampuan berkontraksi dan berelaksasi Setelah ternak disembelih dan tidak ada lagi aliran darah dan respirasi maka otot sampai waktu tertentu tidak lagi berkontraksi. Atau dikatakan instalasi rigor mortis sudah terbentuk, ditandai dengan kekakuan otot (tidak ekstensibel).