Langsung ke konten utama

Eksternalitas Peternakan

Pembangunan ekonomi berakibat pada eksploitasi sumber daya alam, sehingga pembangunan ekonomi akan memberi dampak eksternalitas bagi pihak lain, baik dampak positif maupun negative. Semua pembangunan ekonomi yang dilakukan tidak berbicara tunggal, pasti ada dampak yang timbul dari pembangunan ekonomi tersebut.
Sebagai usaha peternakan apakah meningkatkan produksi misalnya dalam usaha daging, telur. Apakah eksternalitasnya? Misalnya berkurangnya populasi sapi, perlambatan pertumbuhan kerbau. Ketika konsumsi naik seharusnya  produksi juga ikut meningk. Ketika produksi naik akan tetapi kebutuhan yang masih kurang.
Kerbau belang kemungkinan tahun 2050 tidak ada karena pembudidaya yang sulit. Ekstenalitas adalah dampak kegiatan produksi oleh pihak tertentu yang harus diterima oleh pihak lain yang tidak terlibat dalam proses produksi. Contoh dari ekternalitas misalnya Kalimantan selatan, mulai jalan dll pada rusak disebabkan karena jalan umum dipakai untuk jalan pengangkutan batu bara. Ini termasuk analisa  dari dampak lingkungan dan sosial. Contoh lain di Timika: sebelum ada privot belum ada HIV, sekarang tingkat penyebaran HIV  di Timika meningkat karena punya banyak pendatang yang berdampak pada penduduk setempat.
Eksternalitas positif bila dampaknya menguntungkan. Eksternalitas negative bila dampaknya merugikan, banyak bentuk eksternalitas yang tidak dapat dinilai harganya secara langsung mekanisme pasar.
Mengelola eksternalitas dengan cara beban biaya serta manfaat atau keuntungan yang ditimbuklannya terdistribusi secara adil kepada seluruh komponen masyarakat sehingga tujuan pemetaan pembangunan tercapai.
Efek eksternalitas dari penjualan mobil yaitu kemacetan. Penanganan eksternalitas yaitu pengaturan langsung,  izin jang dapat diperjualbelikan, pajak,  subsidi, deposit, pembayaran polusi, hak kepemilikan, regulasi, pengelolaan informasi, perencanaan menyeluruh. Subsisdi listrik, pendidikan, bbm,  Subsidi langsung yang dinikmati Subsisdi tidak langsung  Tambang batu bara terbesar di dunia, cina, Indonesia, Australia.  Kutai dibukit tinggi, eksternalitas akibat tambang, biaya hidup mahal gaji tinggi.

Pembangunan peternakan berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan adalah usaha meningkatkan laju pertumbuhan hasil pembangunan agar sesuai dengan laju pertumbuhan kebutuhan hidup manusia pada saat ini dan akan datang.
Aspek utama mencapai pembankelanjutan guna berProduktivitas
-          Berbeda pada masing-masing sektor pembangunan
-          Masing-masing sektor memiliki dampak berbeda terhadap pembangunan
-          Memiliki dampak berbeda terhadap sumberdaya alam dan lingkungan.
Ekspor yang paling tinggi di sulsel adalah hasil laut, kakao.

Term of trade
Daya jual/tawar menawar sektor petanian menunjukkan kecenderungan menurun dari tahun ke tahun. Penyebabnya adalah menurunnya peningkatan jumlah penduduk. Produksi pertanian tertentu mengalami surplus sehingga terjadi excess suplai sehingga harga merosot tajam. Permasalahan utama sektor pertanian bukanlah pada sisi suplai (meningkatkan produksi) melainkan pada sisi demand dan distribusi produksi tersebut.
Mana yang perlu diperbaiki, sisi suplai (peternakan yang harus diperbaiki), sisi human (Tidak satu sisi yang dibenahi supaya balance. Yang penting adalah nilai tukarnya. Bukan menaikkan tapi menyamakan daya beli.

Transformasi structural
Transformasi structural dicapai melalui peningkatan produktivitas tenaga kerja dan transfer tenaga kerja dari sektor yang produktivitasnya rendah ke produktivitas tinggi.

Ketersediaan sumberdaya alam
Intensifikasi dan ekstensifikasi di sektor pertanian aka menyebabkan
-           Berkurangnya ketersediaan sumberdaya alam dan
-          Beban lingkungan semakin berat.
Pertumbuhan sektor pertanian termasuk peternakan yang berkelanjutan haruslah dinamis tidak statis. Jenis dan intensitasnya dapat berubah sesuai dengan kondisi. Sehingga tingkat berkelanjutan yang akan dicapai bersifat dinamis dan tentative.
Banyak mana sapi bali di bali atau di Sulsel, ekspor sampai ke Hongkong, dikirim ke Jakarta, (pengaturan) kapan dibuka dan ditutup tergantung kondisi.  Dengan demikian kita dapat melihat secara nasional.

Isu lingkungan sebagai hambatan non tarif terhadap produk peternakan.
Penyakit antraks sehingga kita tidak bisa mengimpor ke India, Australia bebas mengimpor kemana-mana, soal kesehatan, isu penyakit, tidak halal = hambatan non tarif.  Bukan karena harga tapi isu lingkungan=hambatan tarif, dalam perdagangan bebas, biaya masuk=hambatan tarif, supaya melindungi petani dalam negeri (mahal)

Produk peternakan
-          Produk primer contohnya Indonesia yang memiliki sumberdaya alam yang melimpah
-          Produk nilai tambahan contohnya singapura yang lengkap pabriknya sehingga mengambil hasil bumi dari Indonesia kemudian mengolahnya lalu mereknya dari pabrik Singapura.
Faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaan/peternak
-          Harga
-          Kualitas
-          Promosi
-          Distribusi
Ada perlakuan ada nilai ekonomi yang meningkat (nilai tambah)
Faktor diluar kendali perusahaan (peternak untuk bersaing dipasar lokal dan global
-          Ketatnya persaingan
-          Regulasi pemerintah
-          isu keamanan
-          isu HAM
-          isu politik
-          isu lingkungan
yang tidak bisa dikendalikan adalah kebijakan pemerintah , isu lingkungan dan keamanan pangan merupakan hambatan non tarif yang sering diterapkan oleh Negara tujuan ekspor, model baru menghambat produk impor atau member perlindungan terhadap produk dalam negeri. Isu lingkungan terkait: cara produksi, budidaya, penangkapan, bahan baku, pengolahan, ramah lingkungan.

 Isu keamanan pangan
-          kandungan bahan pangan yang berbahaya, pestisida, bakteri, virus, racun, cholesterol, dll,
-          proses prouksi yang aman
-          cara pengemasan
-          cara distribusi

## Kesimpulan
## Analisis Ekonomi Sumberdaya Lingkungan
## Hardianti
## Prof. Dr. Ir. Ahmad Ramadhan Siregar, M.S
## Program Pascasarjana Ilmu dan Teknologi Peternakan Unhas

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hubungan antara Variabel X dan Y dalam Meneliti

Berdasarkan fungsinya variabel dibagi atas tiga fungsi yakni variabel sebab dibedakan atas veriabel penghubung dan variable akibat. Hubungan antara variable X dan Y ada hubungannya melalui variabel penghubung. Semua yang dilakukan dalam perlakuan merupakan variabel bebas. Apakah faktor mempengaruhi variabel Y untuk beberapa variabel bebas dan bagaimana pengaruhnya terhadap independen atau variabel Y berpengaruh atau tidak. Terkait karena nilainya tergantung dari variabel X, besar kecilnya tergantung pada variabel Y. Variabel  penghubung tidak dapat diamati secara langsung tapi dapat bisa merasakan hasilnya yang telah diamati. Contohnya disertasi ibu Nirwana, ada variabel sumber daya fisik dan sumber daya manusia serta faktor budaya yang mempengaruhi keuangan, salah satu yang mempengaruhi seseorang untuk membayar adalah modal budaya orang bugis misalnya kejujuran, panutan usaha dan sebagainya. Unsur budaya lokal dalam mempengaruhi peternak dalam kemampuannya mengakses pem

Anatomi dan Fisiologi Organ Reproduksi Betina

Sapi betina tidak hanya memproduksi sel kelamin yang sangat penting untuk mengawali kehidupan turunan baru, tetapi ia menyediakan pula tempat beserta lingkungannya untuk perkembangan individu baru itu, dimulai dari waktu pembuahan ovum dan memeliharanya selama awal kehidupan. Tugas ini dilaksanakan oleh alat reproduksi primer dan sekunder. Alat reproduksi primer, yaitu ovaria memproduksi ovum dan hormon betina. Organ reproduksi sekunder yaitu terdiri atas tuba fallopi, uterus, cervix, vagina dan vulva. Fungsi alat-alat ini adalah menerima dan mempersatukan sel kelamin jantan dan betina, memelihara dan melahirkan individu baru. Seringkali kelenjar susu dihubungkan sebagai pelengkap alat kelamin, karena kelenjar ini berhubungan erat dengan reproduksi dan penting untuk memberi makan anaknya yang baru dilahirkan selama beberapa waktu.

PROSES RIGORMORTIS DAN KUALITAS DAGING

Otot semasa hidup ternak merupakan alat pergerakan tubuh yang tersusun atas unsur-unsur kimia C, H, dan O sehingga disebut sebagai energi kimia yang berfungsi sebagai energi mekanik (untuk pergerakan tubuh) ditandai dengan kemampuan berkontraksi dan berelaksasi Setelah ternak disembelih dan tidak ada lagi aliran darah dan respirasi maka otot sampai waktu tertentu tidak lagi berkontraksi. Atau dikatakan instalasi rigor mortis sudah terbentuk, ditandai dengan kekakuan otot (tidak ekstensibel).