Langsung ke konten utama

URETRA

Uretra merupakan tabung yang menyalurkan urine keluar dari buli-buli melalui proses miksi. Secara anatomis uretra dibagi dua bagian yaitu uretra posterior dan uretra anterior. Pada pria organ ini berfungsi juga dalam menyalurkan cairan mania tau sperma. Uretra diperlengkapi dengan sfingter uretra interna yang terletak pada pembatasan buli-buli dan uretra, serta sfingter uretra eksterna yang terletak pada pembatasan uretra anterior dan posterior. Sfingter uretra interna dipersarafi oleh system saraf simpatis sehingga pada saat buli-buli penuh sfingter ini tebuka. Sfingter uretra eksterna terdiri atas otot bergaris dipersarafi oleh system somatif yang dapat diperintah susuai dengan keinginan seseorang pada saat kencing sfingter ini terbuka dan tetap terutup pada saat menahan kencing.
            Panjang uretra wanita ±3-5 cm, sedangkan uretra pria dewasa ± 20-25 cm. perbedaan panjang inilah yang menyebabkan keluhan hambatan pengeluaran urena lebih sering kepada pria.
            Uretra posterior pada pria terdiri atas uretra pars prostatika yaitu bagian uretra yang dilingkupi oleh kelenjar prostat dan uretra pars membranase. Dibagian posterior lumen uretra prostatika, terdapat tonjolan verumontanum dan disebelah proksimal dan distal dari verumontanum ini terdapat Kristal uretralis.

            Bagian akhir dari vasdeferen yaitu kedua duktus ejakulatorius terdapat dipinggir kiri dan kanan verumuntanum, sedangkan sekresi kelenjar prostat bermuara didalam duktut prostatikus yang tersebar diuretra prostatika.
Uretra anterior adalah bagian uretra yang dibungkus oleh korpus spongiosum penis, uretra anterior terdiri atas 1) pars bulbosa, 2) pars pendularis 3) fossa navikularis dan 4) meatus uretra eksterna. Didalam lumen uretra anterior terdapat beberapa muara kelenjar yang berfungsi dalam proses reproduksi, yaitu kelenjar couperi berada didalam diafragma urogenitalis dan bermuara diuretra pars bulbosa.
Letak uretra wanita berada dibawah simhisis pubis dan bermuara disebelah anterior vagina. Didalam uretra bermuara dikelenjar periuretra diantara kelenjar skene. kurang lebih 1/3 medial uretra, terdapat sfingter uretra eksterna yang terdiri dari otot bergaris. Tonus otot sfingter uretra terdapat eksterna dan tonus otot levator ini berfungsi mempertahankan urine tetap berada didalam buli pada saat perasaan ingin miksi. Miksi terjadi jika tekanan intravesika melebihi tekanan intrauretra akibat kontraksi otot destrusor dan relaksasi sfingter uretra eksterna. 

Komentar

  1. Numpang komentar ya gan,
    Saya ingin memberitahukan informasi mengenai tentang Ayam-ayaman.
    Bagi para Botoh pemula yang ingin belajar cara ternak ayam, merawat ayam, menjadi ayam lebih kuat.

    Anda Bisa Mengunjungi Artikel Sabung Ayam Dipersembahkan Oleh Tajen Online
    https://bit.ly/2mjb0gG

    Cara Meningkatkan Nafsu Kawin Ayam Jago
    https://bit.ly/2mAqL3b

    Bonus 8x Win S128 SV388 Tajen Online
    https://bit.ly/31WQYt1

    Anda Juga Bisa Melakukan Chatting Langsung Di Whatsapp Kami +62-8122-222-995

    Terima Kasih Sudah Membaca Komentar Saya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hubungan antara Variabel X dan Y dalam Meneliti

Berdasarkan fungsinya variabel dibagi atas tiga fungsi yakni variabel sebab dibedakan atas veriabel penghubung dan variable akibat. Hubungan antara variable X dan Y ada hubungannya melalui variabel penghubung. Semua yang dilakukan dalam perlakuan merupakan variabel bebas. Apakah faktor mempengaruhi variabel Y untuk beberapa variabel bebas dan bagaimana pengaruhnya terhadap independen atau variabel Y berpengaruh atau tidak. Terkait karena nilainya tergantung dari variabel X, besar kecilnya tergantung pada variabel Y. Variabel  penghubung tidak dapat diamati secara langsung tapi dapat bisa merasakan hasilnya yang telah diamati. Contohnya disertasi ibu Nirwana, ada variabel sumber daya fisik dan sumber daya manusia serta faktor budaya yang mempengaruhi keuangan, salah satu yang mempengaruhi seseorang untuk membayar adalah modal budaya orang bugis misalnya kejujuran, panutan usaha dan sebagainya. Unsur budaya lokal dalam mempengaruhi peternak dalam kemampuannya mengakses pem

Anatomi dan Fisiologi Organ Reproduksi Betina

Sapi betina tidak hanya memproduksi sel kelamin yang sangat penting untuk mengawali kehidupan turunan baru, tetapi ia menyediakan pula tempat beserta lingkungannya untuk perkembangan individu baru itu, dimulai dari waktu pembuahan ovum dan memeliharanya selama awal kehidupan. Tugas ini dilaksanakan oleh alat reproduksi primer dan sekunder. Alat reproduksi primer, yaitu ovaria memproduksi ovum dan hormon betina. Organ reproduksi sekunder yaitu terdiri atas tuba fallopi, uterus, cervix, vagina dan vulva. Fungsi alat-alat ini adalah menerima dan mempersatukan sel kelamin jantan dan betina, memelihara dan melahirkan individu baru. Seringkali kelenjar susu dihubungkan sebagai pelengkap alat kelamin, karena kelenjar ini berhubungan erat dengan reproduksi dan penting untuk memberi makan anaknya yang baru dilahirkan selama beberapa waktu.

PROSES RIGORMORTIS DAN KUALITAS DAGING

Otot semasa hidup ternak merupakan alat pergerakan tubuh yang tersusun atas unsur-unsur kimia C, H, dan O sehingga disebut sebagai energi kimia yang berfungsi sebagai energi mekanik (untuk pergerakan tubuh) ditandai dengan kemampuan berkontraksi dan berelaksasi Setelah ternak disembelih dan tidak ada lagi aliran darah dan respirasi maka otot sampai waktu tertentu tidak lagi berkontraksi. Atau dikatakan instalasi rigor mortis sudah terbentuk, ditandai dengan kekakuan otot (tidak ekstensibel).