Langsung ke konten utama

Postingan

Stres Panas dan Evaporasi pada Ternak

Pada tahun 2006 di California  gelombang panas mencapai 38 0 C dengan menewaskan 25.000 sapi perah (AFP,2006). Dampak dari gelombang panas tersebut setara dengan 1500 dolar untuk 2500 per kepala atau antara 37,5 dan 62,5 juta dolar. Selain itu produksi susu yang menurun serta kematian sapi perah yang meningkat. Dampak stress panas pada susu dan penggemukan sapi telah menjadi masalah yang berkelanjutan. Dengan demikian suhu yang meningkat bisa menyebabkan stress pada ternak, penyebab dari pemanasan global Temperatur rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir   Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. Terjadinya efek rumah kaca ( greenhouse effect ) yang disebabkan ol

Populasi dan Penentuan Sampel

Keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap manusia dan sebagainya sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data. Popolasi dibagi menjadi populasi terbatas dan populasi terhingga. Populasi terbatas yaitu populasi yang jumlahnya bisa diukur misalnya jumlah mahasiswa S2 peternakan ada 45 orang (populasi 45 orang), jumlah mahasiswa baru (terukur). Sedangkan populasi tak terhingga tidak dapat ditentukan datanya secara jelas, misalnya kita mau meneliti anak jalanan akan tetapi kita tidak tahu berapa pastinya jumlah anak jalanan di Indonesia. Populasi homogeny yaitu secara keseluruhan memiliki sifat yang relatif sama satu sama lainnya contohnya kelompok wanita dianggap populasi homogeny. Contoh lain yaitu bagaimana kita melihat bagaimana anak SMA memiliki karakteristik umur relatif sama yaitu umur 15-17 tahun. Karakteristik (umur, jenis kelamin dan jumlah pendapatan). Populasi heterogen meliha

Rancangan dan Jenis Penelitian

Ketika ingin merancang suatu penelitian, terlebih dahulu mengumpulkan dan menganalisa tergantung berapa banyak referensi yang memenuhi kriteria yang diinginkan pada rencana penelitian. Perlu juga melihat berdasarkan kasifikasinya  dalam merancang suatu penelitian. Terkahir, rancangan penelitian dilihat dari segi permasalahannya.   Pada rancangan penelitian berdasarkan permasalahannya terdiri dari penelitian historis, deskripsi, perkembangan, kasus dan lapangan serta kolerasi dan lain sebagainya. Penelitian historis adalah penelitian yang lebih kepada kejadian atau peristiwa yang sudah terjadi data yang satu dikumpulkan dengan data yang lain, mengumpulkan   kejadian pada masa lampau. Penelitian deskripsi hanya menggambarkan bagaimana kita memaparkan karakteristik responden di masyarakat, menggambarkan fenomena yang terjadi. Deskripsi tidak menggunakan hipotesis karena tidak melakukan pengujian. Penelitian perkembangan lebih kepada urutan waktunya dengan melihat apa peny

Hubungan antara Variabel X dan Y dalam Meneliti

Berdasarkan fungsinya variabel dibagi atas tiga fungsi yakni variabel sebab dibedakan atas veriabel penghubung dan variable akibat. Hubungan antara variable X dan Y ada hubungannya melalui variabel penghubung. Semua yang dilakukan dalam perlakuan merupakan variabel bebas. Apakah faktor mempengaruhi variabel Y untuk beberapa variabel bebas dan bagaimana pengaruhnya terhadap independen atau variabel Y berpengaruh atau tidak. Terkait karena nilainya tergantung dari variabel X, besar kecilnya tergantung pada variabel Y. Variabel  penghubung tidak dapat diamati secara langsung tapi dapat bisa merasakan hasilnya yang telah diamati. Contohnya disertasi ibu Nirwana, ada variabel sumber daya fisik dan sumber daya manusia serta faktor budaya yang mempengaruhi keuangan, salah satu yang mempengaruhi seseorang untuk membayar adalah modal budaya orang bugis misalnya kejujuran, panutan usaha dan sebagainya. Unsur budaya lokal dalam mempengaruhi peternak dalam kemampuannya mengakses pem

Penyusunan Tinjauan Pustaka

Penelitian kuantitatif mutlak punya teori. Pertanyaannya adalah dalam melakukan suatu penelitian apakah menyesuaikan teori yang ada? Sudah kewajiban menyediakan tinjauan pustaka dalam setiap menyusun usulan atau proposal penelitian atau laporan hasil penelitian.   Pustaka adalah bagian yang sangat penting karena bab ini diungkapkan pemikiran atau teori-teori yang melandasi dilakukannya penelitian. Dalam penulisan tinjauan pustaka bagaimana kita mengambil teori yang berkaitan dengan penelitian yang akan diteliti. Ketika menjadi skripsi pada penelitian, misalnya melihat perilaku konsumen. Kadang kala semua berisi tentang defenisi. Namun, tidak seperti itu yang diinginkan.  Penyusunan tinjauan pustaka berlandaskan pada teori. Teori   menurut Kerlinger (1978) adalah seperangkat konstruk atau konsep, defenisi dan preposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik melalui spesifikasi hubungan antara variable, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan me