Langsung ke konten utama

Peletakan Batu Pertama Kampus Institut Teknologi Pertanian di Takalar

Peletakan batu pertama pembangunan kampus Institut Teknologi Pertanian di Desa Tamasaju, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Jumat (19/3/2021). Institut Pertanian Bogor (IPB) resmi menjalin kerjasama dengan Institut Teknologi Pertanian (ITP) Yayasan Global Panrita Takalar. Kerjasama terjalin melalui nota kesepahaman antara Rektor IPB Prof. Dr. Arif Satria, dengan Rektor ITP Dr. Hj. Irma Andriani, tentang pendidikan, pelatihan, dan pengabdian kepada masyarakat.

Penandatanganan ini dilaksanakan di sela-sela kunjungan Rektor IPB ke Takalar untuk memberikan kuliah umum sekaligus peletakan batu pertama pembangunan kampus ITP. Dr. Irma Andriani berharap, di bawah bimbingan IPB, di masa depan ITP dapat menjadi kampus yang cepat maju dan berkembang.

"Universitas terbaik di Asia Tenggara, hari ini mengunjungi kita dan ingin membina ITP. Apresiasi yang sebesar-besarnya atas atensi pak Rektor dan seluruh jajaran yang bersedia membimbing ITP yang notabenenya merupakan kampus baru yang berdiri pada Agustus 2020 tahun lalu. Harapan kita ITP dapat cepat maju dan berkembang, dengan bimbingan serta alih teknologi dari IPB," kata Rektor ITP yang juga akademisi FMIPA Unhas. 

Ada empat nota kesepahaman yang ditandatangani oeh Pemkab Takalar, IPB dan ITP Yayasan Global Panrita Takalar. Diantaranya, MoU Pemkab Takalar dengan IPB tentang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka pembangunan daerah kabupaten Takalar.

Kemudian, perjanjian kerjasama antara Dinas Kelautan dan Perikanan Takalar, dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, dan Institute Teknologi Pertanian, Yayasan Global Panrita Takalar tentang pengembangan sumberdaya manusia, dan penerapan inovasi bidang perikanan, dan kelautan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Takalar. 

Adapula penandatanganan MoU antara Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Takalar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IPB dan ITP Yayasan Global Panrita tentang pengembagan Indigofera sebagai sumber pakan ternak. Rektor IPB Prof. Dr. Arif Satria, saat memberikan kuliah umum mengenai tantangan dan peluang teknologi 4.0 bagi pembangunan agrokompleks di daerah Penyangga. Ia menyampaikan keinginannya untuk menjadikan Takalar sebagai kabupaten yang unggul dibandingkan dengan daerah lain. 

"IPB ingin ada satu kabupaten yang menjadi unggulan kita. Dan Kita dari IPB akan kerahkan semua teknologi kita di IPB ke Takalar. Jadi, nanti misalkan pak Bupati mau mengecek pertaniannya bisa melalui satelit. Takalar ini, kota kecil tapi yang kecil itu lincah sehingga bisa bergerak cepat untuk maju dan menjadi kabupaten yang unggul dibandingkan dengan kabupaten lain bahkan di Asia Tenggara," kata Prof. Arif Satria yang dikenal sebagai rektor yang millenial. 

Kehadiran rektor IPB di Takalar sekaligus memboyong sejumlah guru besar, ketua LP2M, dekan dan wakil dekan fakultas di IPB.








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hubungan antara Variabel X dan Y dalam Meneliti

Berdasarkan fungsinya variabel dibagi atas tiga fungsi yakni variabel sebab dibedakan atas veriabel penghubung dan variable akibat. Hubungan antara variable X dan Y ada hubungannya melalui variabel penghubung. Semua yang dilakukan dalam perlakuan merupakan variabel bebas. Apakah faktor mempengaruhi variabel Y untuk beberapa variabel bebas dan bagaimana pengaruhnya terhadap independen atau variabel Y berpengaruh atau tidak. Terkait karena nilainya tergantung dari variabel X, besar kecilnya tergantung pada variabel Y. Variabel  penghubung tidak dapat diamati secara langsung tapi dapat bisa merasakan hasilnya yang telah diamati. Contohnya disertasi ibu Nirwana, ada variabel sumber daya fisik dan sumber daya manusia serta faktor budaya yang mempengaruhi keuangan, salah satu yang mempengaruhi seseorang untuk membayar adalah modal budaya orang bugis misalnya kejujuran, panutan usaha dan sebagainya. Unsur budaya lokal dalam mempengaruhi peternak dalam kemampuannya mengakses pem

Anatomi dan Fisiologi Organ Reproduksi Betina

Sapi betina tidak hanya memproduksi sel kelamin yang sangat penting untuk mengawali kehidupan turunan baru, tetapi ia menyediakan pula tempat beserta lingkungannya untuk perkembangan individu baru itu, dimulai dari waktu pembuahan ovum dan memeliharanya selama awal kehidupan. Tugas ini dilaksanakan oleh alat reproduksi primer dan sekunder. Alat reproduksi primer, yaitu ovaria memproduksi ovum dan hormon betina. Organ reproduksi sekunder yaitu terdiri atas tuba fallopi, uterus, cervix, vagina dan vulva. Fungsi alat-alat ini adalah menerima dan mempersatukan sel kelamin jantan dan betina, memelihara dan melahirkan individu baru. Seringkali kelenjar susu dihubungkan sebagai pelengkap alat kelamin, karena kelenjar ini berhubungan erat dengan reproduksi dan penting untuk memberi makan anaknya yang baru dilahirkan selama beberapa waktu.

PROSES RIGORMORTIS DAN KUALITAS DAGING

Otot semasa hidup ternak merupakan alat pergerakan tubuh yang tersusun atas unsur-unsur kimia C, H, dan O sehingga disebut sebagai energi kimia yang berfungsi sebagai energi mekanik (untuk pergerakan tubuh) ditandai dengan kemampuan berkontraksi dan berelaksasi Setelah ternak disembelih dan tidak ada lagi aliran darah dan respirasi maka otot sampai waktu tertentu tidak lagi berkontraksi. Atau dikatakan instalasi rigor mortis sudah terbentuk, ditandai dengan kekakuan otot (tidak ekstensibel).