Langsung ke konten utama

Selamat Atas Pengukuhan Dua Guru Besar Fakultas Peternakan Unhas, Dr. Ir. Muhammad Irfan Said,S.Pt., IPM. dan Dr. Ir. Jasmal Ahmari Syamsu ,. M.Si., IPU., ASEAN Eng



Selamat atas pengukuhan Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Profesor Jasmal Ahmari Syamsu dan Profesor Muhammad Irfan Said. Proses pengukuhan guru besar ini bertempat di Ruang Senat Akademik Unhas, Kampus Tamalanrea, Makassar pada Selasa, 10 Maret 2020.




Prof. Dr. Ir. Muhammad Irfan Said,S.Pt., IPM. sebagai guru besar dalam bidang Ilmu Teknologi Pengolahan Limbah dan Sisa Hasil Ternak. Saat ini menjabat sebagai Ketua Departemen Produksi Ternak di Fakultas Peternakan Unhas. Dikukuhkan sebagai guru besar ke-402.

Sedangkan Prof. Dr. Ir. Jasmal Ahmari Syamsu ,. M.Si., IPU., ASEAN Eng sebagai guru besar dalam bidang Ilmu dan Teknologi Pakan, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Peternakan Unhas. Dikukuhkan sebagai guru besar ke-403.

Dalam pidato pengukuhannya Prof Irfan membawakan topik tentang "Optimalisasi Potensi Kulit Ternak Sebagai Sumber Daya Peternakan Menuju Kemandirian Industri Pengolahan Kulit dalam Negeri."

Prof Irfan melihat bahwa masih terdapat beberapa permasalahan mendasar dalam pengembangan industri kulit di Indonesia, seperti : Kontuinitas pasokan bahan baku sangat rendah, sedangkan permintaan di dalam negeri sangatlah tinggi. Kualitas bahan baku kulit dalam negeri masih tergolong rendah, belum sesuai harpan industri. Kebijakan karantina terkait impor belum berjalan optimal. Produksi limbah belum dikelolah sesuai standar, berpotensi merusak lingkungan. Keterbatasan sumber daya manusia, dan proses produksi dari produk turunan kulit ternak belum maksimal.

Menurut Prof Irfan bahwa pemanfaatan by product kulit ternak tidak hanya dikembangkan untuk pemenuhan kebutuhan non pangan (fashion), namun juga untuk memenuhi kebutuhan pangan.

Prof Jasmal membawakan pidato dengan topik " Signifikansi Limbah Tanaman Pangan Sebagai Pakan Sapi Potong dalam Mendukung Pengembangan Peternakan Integratif." Limbah tanaman pangan sebagai pakan sapi potong. Salah satu kendala ketersediaan pakan khususnya hijauan (rumput/leguminonsa) adalah berkurangnya lahan pengembalaan dan ketersediaannya dipengaruhi oleh musim. Oleh karena itu diatasi dengan pemanfaatan pakan limbah tanaman pangan seperti jerami padi, jagung, kedelai, kacang tanah, pucuk ubi kayu, serta jerami ubi jalar.

Penulis : Hardianti S.Pt,. M.Si

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hubungan antara Variabel X dan Y dalam Meneliti

Berdasarkan fungsinya variabel dibagi atas tiga fungsi yakni variabel sebab dibedakan atas veriabel penghubung dan variable akibat. Hubungan antara variable X dan Y ada hubungannya melalui variabel penghubung. Semua yang dilakukan dalam perlakuan merupakan variabel bebas. Apakah faktor mempengaruhi variabel Y untuk beberapa variabel bebas dan bagaimana pengaruhnya terhadap independen atau variabel Y berpengaruh atau tidak. Terkait karena nilainya tergantung dari variabel X, besar kecilnya tergantung pada variabel Y. Variabel  penghubung tidak dapat diamati secara langsung tapi dapat bisa merasakan hasilnya yang telah diamati. Contohnya disertasi ibu Nirwana, ada variabel sumber daya fisik dan sumber daya manusia serta faktor budaya yang mempengaruhi keuangan, salah satu yang mempengaruhi seseorang untuk membayar adalah modal budaya orang bugis misalnya kejujuran, panutan usaha dan sebagainya. Unsur budaya lokal dalam mempengaruhi peternak dalam kemampuannya mengakses pem

Anatomi dan Fisiologi Organ Reproduksi Betina

Sapi betina tidak hanya memproduksi sel kelamin yang sangat penting untuk mengawali kehidupan turunan baru, tetapi ia menyediakan pula tempat beserta lingkungannya untuk perkembangan individu baru itu, dimulai dari waktu pembuahan ovum dan memeliharanya selama awal kehidupan. Tugas ini dilaksanakan oleh alat reproduksi primer dan sekunder. Alat reproduksi primer, yaitu ovaria memproduksi ovum dan hormon betina. Organ reproduksi sekunder yaitu terdiri atas tuba fallopi, uterus, cervix, vagina dan vulva. Fungsi alat-alat ini adalah menerima dan mempersatukan sel kelamin jantan dan betina, memelihara dan melahirkan individu baru. Seringkali kelenjar susu dihubungkan sebagai pelengkap alat kelamin, karena kelenjar ini berhubungan erat dengan reproduksi dan penting untuk memberi makan anaknya yang baru dilahirkan selama beberapa waktu.

PROSES RIGORMORTIS DAN KUALITAS DAGING

Otot semasa hidup ternak merupakan alat pergerakan tubuh yang tersusun atas unsur-unsur kimia C, H, dan O sehingga disebut sebagai energi kimia yang berfungsi sebagai energi mekanik (untuk pergerakan tubuh) ditandai dengan kemampuan berkontraksi dan berelaksasi Setelah ternak disembelih dan tidak ada lagi aliran darah dan respirasi maka otot sampai waktu tertentu tidak lagi berkontraksi. Atau dikatakan instalasi rigor mortis sudah terbentuk, ditandai dengan kekakuan otot (tidak ekstensibel).