Langsung ke konten utama

Tanaman Kunyit (Curcuma longa)

Kunyit (Curcuma longa,) termasuk salah satu tanaman rempah dan obat. Habitat asli tanaman ini meliputi wilayah Asia, khususnya Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian menyebar ke daerah Indo-Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika.

Kunyit merupakan tanaman tahunan. Ciri khas tanaman kunyit adalah berkelompok membentuk rumpun. Batangnya merupakan batang semu yang tersusun dari pelepah daun dan terasa agak lunak. Tinggi tanaman berkisar antara 40-100 cm. Daun kunyit tersusun dari pelepah daun, gagang daun dan helai daun. Daun berbentuk bulat telur memanjang, agak besar dengan permukaan sedikit kasar, selain itu daun agak lemas dengan permukaan berwarna hijau muda. Satu tanaman mempunyai 6-10 helai daun. Penyusunan daun terlihat berselang-seling mengikuti kelopaknya. Rimpang kunyit bercabang-cabang membentuk rumpun, berbentuk bulat panjang dan membentuk cabang rimpang berupa batang yang berada di dalam tanah. Rimpang kunyit yang sudah besar dan tua merupakan bagian yang dominan sebagai obat (Syukur dan Hernani 2002).

Menurut Winarto (2003), tanaman kunyit
diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma domestica, Val.

Kunyit mengandung minyak atsiri dan kurkumin dapat meningkatkan relaksasi usus halus yang berarti mengurangi gerakan peristaltik usus halus, dengan demikian ingesta akan lebih lama tinggal di usus halus sehingga absorpsi zat-zat makanan akan lebih sempurna (Nugroho, 1998). Kunyit dalam bentuk tepung dapat digunakan untuk mengoptimalkan kerja organ pencernaan karena kunyit yang termasuk tanaman famili Zingiberaceae yang sering digunakan oleh masyarakat untuk meningkatkan nafsu makan dan mengobati kelainan organ tubuh khususnya pencernaan. Jika ditambahkan dalam pakan, kunyit diharapkan dapat meningkatkan kerja organ pencernaan (Riyadi, 2009).

Menurut Winarto (2003), kunyit tidak beracun, selain itu memiliki efek farmakologi melancarkan darah, menurunkan kadar lemak tinggi, asma, hepatitis, anti empedu, anti radang, dan dapat menambah nafsu makan (Darwis et al.1991).
Kunyit mengandung kurkumin dan minyak atsiri yang bersifat sebagai anti inflamasi atau anti peradangan ( Solfain et al. 2001). Bagi dunia peternakan khususnya peternakan ayam pedaging, kunyit yang dicampurkan baik pada ransum maupun minuman ayam disinyalir dapat mengurangi bau kotoran dan menambah berat badan ayam (Winarto 2003). Menurut Nugroho (1998), minyak atsiri dan kurkumin dapat meningkatkan relaksasi usus halus yang berarti mengurangi gerakan peristaltik usus halus, dengan demikian ingesta akan lebih lama tinggal di usus halus sehingga absorpsi zat-zat makanan akan lebih sempurna.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hubungan antara Variabel X dan Y dalam Meneliti

Berdasarkan fungsinya variabel dibagi atas tiga fungsi yakni variabel sebab dibedakan atas veriabel penghubung dan variable akibat. Hubungan antara variable X dan Y ada hubungannya melalui variabel penghubung. Semua yang dilakukan dalam perlakuan merupakan variabel bebas. Apakah faktor mempengaruhi variabel Y untuk beberapa variabel bebas dan bagaimana pengaruhnya terhadap independen atau variabel Y berpengaruh atau tidak. Terkait karena nilainya tergantung dari variabel X, besar kecilnya tergantung pada variabel Y. Variabel  penghubung tidak dapat diamati secara langsung tapi dapat bisa merasakan hasilnya yang telah diamati. Contohnya disertasi ibu Nirwana, ada variabel sumber daya fisik dan sumber daya manusia serta faktor budaya yang mempengaruhi keuangan, salah satu yang mempengaruhi seseorang untuk membayar adalah modal budaya orang bugis misalnya kejujuran, panutan usaha dan sebagainya. Unsur budaya lokal dalam mempengaruhi peternak dalam kemampuannya mengakses pem

Anatomi dan Fisiologi Organ Reproduksi Betina

Sapi betina tidak hanya memproduksi sel kelamin yang sangat penting untuk mengawali kehidupan turunan baru, tetapi ia menyediakan pula tempat beserta lingkungannya untuk perkembangan individu baru itu, dimulai dari waktu pembuahan ovum dan memeliharanya selama awal kehidupan. Tugas ini dilaksanakan oleh alat reproduksi primer dan sekunder. Alat reproduksi primer, yaitu ovaria memproduksi ovum dan hormon betina. Organ reproduksi sekunder yaitu terdiri atas tuba fallopi, uterus, cervix, vagina dan vulva. Fungsi alat-alat ini adalah menerima dan mempersatukan sel kelamin jantan dan betina, memelihara dan melahirkan individu baru. Seringkali kelenjar susu dihubungkan sebagai pelengkap alat kelamin, karena kelenjar ini berhubungan erat dengan reproduksi dan penting untuk memberi makan anaknya yang baru dilahirkan selama beberapa waktu.

PROSES RIGORMORTIS DAN KUALITAS DAGING

Otot semasa hidup ternak merupakan alat pergerakan tubuh yang tersusun atas unsur-unsur kimia C, H, dan O sehingga disebut sebagai energi kimia yang berfungsi sebagai energi mekanik (untuk pergerakan tubuh) ditandai dengan kemampuan berkontraksi dan berelaksasi Setelah ternak disembelih dan tidak ada lagi aliran darah dan respirasi maka otot sampai waktu tertentu tidak lagi berkontraksi. Atau dikatakan instalasi rigor mortis sudah terbentuk, ditandai dengan kekakuan otot (tidak ekstensibel).