Langsung ke konten utama

Postingan

UKM Taekwondo Unhas Raih Juara 3 Umum di The Kick Shop Open Tournament 2018

Kejuaraan taekwondo “The Kick Shop Open Tournament” berlangsung di lapangan tenis indoor kantor gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar. Sabtu-Minggu (15-16/12/2018) Kejuaraan ini diiukuti oleh 206 atlet dari kalangan pelajar dan mahasiswa se-Indonesia Timur. Kelas yang dipertandingkan yaitu kyorugi dan pomsae kategori senior, junior dan cadet. UKM Taekwondo Unhas kali ini meraih juara 3 umum dengan perolehan 5 emas, 5 perak, 8 perunggu. Peraih medali emas dari taekwondo unhas diantaranya Ade Resky Safitri Tjia dan Xaina Surya Mentari Tjia, sedangkan Sulfikar juara atlet terbaik kategori junior under 55 dari Unhas. Selain atlet dari Taekwondo Unaim Ade Resky juga merupakan siswa dari Sekolah Menengah Khusus Keberbakatan Olahraga (Smanko) Sulawesi Selatan. Selaku orangtua atlet, Sri Utami Tella banyak berterima kasih para pelatih. Kepada Andi Hadi Indra Jaya sebagai kepala pelatih taekwodo Unaim atas tuntunanya selama ini. Tak lupa pula kepada pelatih pelatih S

Komunitas Kopsling di majalah Empati

Komunitas Kopsling Mendidik Anak dengan Kegiatan Positif Waktu akan sangat bermanfaat jika digunakan sebaik mungkin. Agar tidak mudah terpengaruh misalnya dengan adanya fenomena geng motor atau kegiatan negative lainnya yang dilakukan anak muda jaman sekarang. Alangkah baiknya dipikirkan bagaimana menjaga atau mendidik anak-anak kita supaya masa depan meraka lebih cerah dan terarah. Menghindari hal yang tidak diinginkan perlu ada pendidikan sejak dini untuk anak kita. Hasan Basri beserta kesepuluh temannya berpikir membuat komunitas pemuda yang nantinya memperoleh ilmu bagaimana tentang kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan. Maka dibentuklah komunitas yang awalnya pemerhati lingkungan saja. Hingga akhirnya menjadi Komunitas Pemuda dan Pemerhati Sosial dan Lingkungan (Kopsling) pada 24 Maret 2012. Memilih lingkungan karena kurangnya kesadaran mayarakat tentang kepedulian tentang lingkungan. Ingin menggerakkan bagaimana agar bisa mengajak orang lain ikut serta dalam p

Cegah Penularan Demam Berdarah Sejak Dini

NB: Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Empati edisi Agustus 2015 Cegah Penularan Demam Berdarah Sejak Dini Pergantian dan kondisi musim yang tidak menentu dapat memicu kehadiran berbagai jenis penyakit. Salah satunya adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Ditularkan memalui gigitan nyamuk aedes aegypti betina yang telah terinfeksi virus dangue. Tahun 2015 ini bertepatan siklus lima tahunan DBD, Siklus lima tahunan sudah terjadi sejak mulai ditemukannya serangan demam berdarah di Indonesia pada tahun 1968. Hinggas saat ini belum ditemukan apa sebenarnya yang menjadi penyebab siklus lima tahunan ini terjadi. Selain itu, beberapa kabupaten/kota di Indonesia menyatakan ada KLB (Kejadian Luar Biasa) demam berdarah. Berdasarkan data yang ada, kasus demam berdarah naik setiap lima tahun sekali. Pertama kali ditemukan di kota Surabaya, sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24 orang diantaranya meninggal dunia (angka kematian 41,3%). Sejak saat itu, penyakit ini menyebar luas

Lentera Negeri Bersama Berbagi untuk Anak Negeri

NB: Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Empati Edisi Agustus 2015 Lentera Negeri Bersama Berbagi untuk Anak Negeri Lentera Negeri Foudation mengajak agar peduli terhadap masyarakat kecil yang ada disekitarnya. Bersama berbagi untuk anak negeri slogan dari Lentera Negeri dalam mengawal anak-anak Indonesia agar tidak putus sekolah, memiliki karakter dan mempunyai masa depan cerah. Salah satu peggagas Lentera negeri adalah Muhammad Syahid Arsyad dan sekarang menjabat sebagai ketua. Berawal dari melanjutkan pendidikan Doktor di Universitas Indonesia, Syahid merenung melihat begitu banyak anak jalanan di Jakarta. Ketika itu kemudian muncul ide untuk membentuk suatu komunitas sosial. Setelah kembali di Makassar kemudian mengadakan pertemuan bersama Firman, Muh. Idul, Jumadi Mappangoro beserta Arnis Puspita. Hingga terbentuklah komunitas Lentera Negeri dari diskusi menjelang idul fitri 1413 H. Sasaran utama yaitu Tempat

Perkembangan dan pertumbuhan ayam

Perkembangan dan pertumbuhan ayam dapat dipantau dengan cara melakukan penimbangan bobot badan ayam setiap minggu, sehingga akan diketahui rataan pertambahan bobot badan hariannya (avarage daily gain). Secara praktis perkembangan bobot badan setiap minggunya sebagai berikut : Minggu pertama = 4 kali dari bobot DOC Minggu kedua = 11 kali dari bobot DOC Minggu ketiga = 22 kali dari bobot DOC Minggu keempat = 33 kali dari bobot DOC Hari ke-33 = 44 kali dari bobot DOC Contoh Bobot rataan DOC adalah 40 gram, maka perkiraan target bobot badan ayam per mingguanya sebagai berikt : Minggu pertama = 4 x 40 gram = 160 gram Minggu kedua = 11 x 40 gram = 440 gram Minggu ketiga = 22 x 40 gram = 880 gram Minggu keempat = 33 x 40 gram = 1.320 gram Hari ke-33 = 44 x 40 gram = 1.760 gram (Sumber Beternak Ayam Broiler hal 26, oleh Ir. Roni Fadilah, SE )

Pakan Ayam Ras Petelur

Pakan tambahan (feed additive) adalah suatu bahan yang dicampurkan dalam pakan yang dapat mempengaruhi kesehatan, produktivitas, maupun keadaan gizi ternak, meskipun bahan tersebut bukan untuk mencukupi kebutuhan nutrien. Pemberian pakan tambahan berupa antibiotik dapat menimbulkan efek residu pada hasil peternakan, sehingga bahan additive yang digunakan lebih banyak diarahkan padabahan-bahan alami yang tidak membahayakan kesehatan ternak. Salah satu alternative bahan additive alami yang dapat digunakan dalam ransum dengan penambahan tepung kunyit dan temulawak. Penambahan kunyit dalam pakan broiler dapat meningkatkan kerja organ pencernaan, merangsang keluarnya getah pankreas yang mengandung enzim amilase, lipase dan protease. Kandungan zat aktif yang dimiliki kunyit adalah kurkumin dan minyak atsiri yang berfungsi sebagai kalagoga (dapat meningkatkan sekresi cairan empedu). Selain minyak atsiri menurut Ismanto, dkk. (2010) kandungan lain yang terdapat di dalam kunyit adalah kurkumi

Respon Saluran Pencernaan Terhadap Pemberian Kunyit dan Temulawak

Kerja kolekinetik dilakukan oleh fraksi kurkuminoid, sedangkan kerja koleretik dilakukan oleh komponen minyak Atsiri. Dengan meningkatnya pengeluaran cairan empedu maka partikel padat dalam kandung empedu berkurang. Keadaan ini akan mengurangi kolik empedu, perut kembung akibat gangguan metabolisme lemak, dan menurunkan kadar kolesterol darah yang tinggi. Sebagi obat tradisional, temulawak paling umum dipakai untuk gangguan hati dan penyakit kuning, baik berupa air perasan maupun rebusan. Disamping itu juga sebagai ramuan jamu untuk obat demam (malaria), pegal-pegal, sembelit, tonikum, laktagoga, penyakit katup pembuluh darah, dan usus dua belas jari (Wahid 1985). Menurut Liang et al. (1985), temulawak dapat merangsang produksi empedu oleh sel hati dan mensekresikan ke dalam kandung empedu dan usus halus, serta merangsang sekresi pankreas. Dengan adanya rangsangan produksi empedu, temulawak bermanfaat untuk penyakit saluran pencernaan, yaitu kelainan di hati, kandung empedu, pankrea