Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

FORMULA CHITO

Chito adalah manusia yang punya: Catatan, Hobi, Ide, Tabungan, dan Organisasi. Chito! Sebelum dilanjutkan, tulisan ini saya kutip dari buku yang berjudul Mekar di Bumi, merupakan rangkuman visiografi 50 tahun Eka Budianta . Tulisan pada halaman 345 ini menurutku sangat menarik jadi saya harus mengabadikannya di blog. Formula Chito oleh: Eka Budianta Anda mungkin tidak membayangkan, bahwa kita sedang berontak. Berontak? Melawan siapa? Melawan nasib sendiri! Nasib itulah yang harus kita gugat! Mengapa kita terlalu miskin? Mengapa kita terlalu bodoh? Mengapa kita terlalu kaya? tidak dapatkah kepandaian dan kekayaan dibagi-bagi? Bahagiakah kita bila melihat banyak orang sengsara? Tentu saja tidak! Siapa yang gembira melihat orang lain susah? Siapa yang senang melihat saudaranya sengsara, sakit-sakitan, miskin, jadi korban bencana alam, dan hancur, bahkan kalau karena kebodohannya sendiri? Lima kiat untuk hidup sehat dan bermakna: Manusia yang Mencatat Kiat nomor satu adalah

Pagi Tanpa Batas

Mengapa orang berteriak 'Tolong," atau "pergi" atau "Air!", atau "Becak!" atau "Cukup cukup, sudah,sudah"? Karena mereka pikir yang paling penting pada saat berteriak itulah hal paling penting yang dirasakan. Jadi, pada waktu kita berseru-seru: Haleluya! Allahu Akbar! Amithaba! dan seterusnya, pada saat itu kita menyatakan tidak ada hal yang lebih penting daripada yang kita serukan. Seruan itulah yang terindah! Sekarang, apakah yang paling ingin saya jeritkan atau kita bisikkan apabila dipaksa harus menyatakan sesuatu? Pagi tanpa batas! Saya ingin menyampaikan pesan, bahwa yang paling penting saat ini adalah pagi, pagi dan pagi. Saya ingin mendapatkan pagi yang tanpa batas. Hidup yang senantiasa  segar. Bumi yang senantiasa sejuk, dengan matahari yang selalu siap memancar. Terima kasih atas pagi indah yang telah saya terima dalam hidup ini. Sungguh luar biasa, sekiranya ada pagi tanpa batas. Alangkah ni

Kado di Tahun 2014 adalah Sebuah Motor Jadul

Pada Jumat penanggalan 3 Januari 2014, saya mendapat kabar kalau bapak saya mau datang dari kampung. Perjalanan yang cukup jauh dari Bone ke Makassar membutuhkan waktu 5 jam perjalanan. Alhamdulillah, beribu rasa syukur yang saya ucapkan. Bapakku sering meluangkan waktunya hanya ingin jumpa dengan anaknya, tidak lain adalah aku. Senang ingin jumpa dengan beliau, tapi saya masih di tempat kerjaku. "Semoga ada yang menjemput atau mengantar", harapku waktu itu. Ada suka ada cita, bahagia juga sedih. seperti yang kurasakan saat ini. bahagia ketika kabar bapakku berkunjung lagi.  Beliau datang dari Bone hanya ingin membawakan sebuah motor. Kendaraan beroda dua yang selama ini saya impikan. Akhirnya tercapai juga.  Itu semua berkat kerja keras beliau, yang sangat menyangi anaknya ini. Atau  mulai jenuh dengan keluh kesah yang sering saya sampaikan kepadanya. Bertahun-tahun saya tinggal di Makassar, kuliah, kerja, saya hanya bisa mengandalkan kaki dan merepotkan seseorang han

Membesarkan Sembilan Anaknya, Tanpa Campur Tangan Suami

Setelah mendapat kabar dari saudara perempuanku, sebut saja Ani. Mengabarkan bahwa nenek saya meninggal dunia. Saya pun bergegas untuk beranjak dari tempat dudukku, tanpa berpikir panjang saya yang berada di kantor tempat kerjaku, kemudian mengambil tas lalu menuju kost tempat tinggalku di Makassar. Setelah sampai di kost, saya dan Ani kemudian  prepare.  Jarum jam menunjukkan pukul 17.00 Wita, kami pun menuju ke desa Bengo Kabupaten Bone tempat tinggal nenekku dengan menggunakan kendaraan roda dua. Diperjalanan kami medapat musibah, terjatuh dari motor karena menabrak itu hal yang biasa. Tapi terjatuh karena ditabrak oleh anjing menurutku tidak wajar.

Sidenreng Rappang Menanti

Pukul  05.00 Wita, saya harus mempersiapkan diri untuk perjalanan menuju ke Sidenreng Rappang (Sidrap). Minggu, tepatnya 9 Februari 2014 salah satu teman  akan melangsungkan pernikahan di kabupaten tersebut yang terletak di Sulawesi Selatan. Tercatat jelas diundangan pernikahannya, Endi Sucipto dan Hasmilah akan melangsungkan akad nikah pukul 10.00 Wita yang bertempat di Jalan Poros Kulo Anrelli Kec. Kulo.   Sebelumnya ada instruksi dari group Rumput di facebook , tapi saya tidak   perhatikan status di group tersebut. Rumput adalah nama angkatan 2007 jurusan Produksi Ternak Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin. Sebenarnya saya bimbang antara mau berangkat atau mengabaikan saja undangannya. Lalu memperjelas kembali kapan mereka akan menuju ke Sidrap dan kembali ke Makassar. Setelah semua jelas, saya memutuskan untuk ikut dengan mereka. Suasana Pagi di Area Animal Husbandry Sejenak saya berdiri di jendela kamar tempat saya ngekos . Tiba-tiba ada pesan masuk menanyak