Langsung ke konten utama

Galeri Foto: Seminar Usulan penelitian dan Seminar Hasil Penelitian (Tesis) Hardianti

Mendaftar kuliah jenjang Strata Satu (S1) sangat berbeda ketika mendaftar kuliah jenjang Magister (S2). Universitas Hasanuddin (Unhas) merupakan salah satu universitas yang terbaik di bagian Indonesia Timur. Proses penerimaan mahasiswa jenjang S2 yakni ada beberapa tes yang harus dilalui yakni tes potensi akademik, tes kemampuan umum dan tes tulis. Dalam tes tulis, salah satu pertanyaannya adalah Menjelaskan apa yang akan diteliti setelah S2 nanti. Apa judul penelitian, alasan mengambil penelitian tersebut dan sebagainya.

Penelitian S1 saya adalah tentang pemuasaan broiler, sehingga saya mencoba menuliskan dalam tes tulis tersebut mengenai rencana penelitian ketika lulus. Judul penelitian yang saya dalam tes tulis tersebut yakni tentang pemuasaan broiler. Tema penelitian sama, namun parameter dan penelitiannya lebih dikembangkan lagi.

Alhasil saya berhasil melakukan seminar usulan penelitian dengan judul Broiler Response To Fasting In Daytime and Addition Of Kunyit (Curcuma longa) Powder In Feed Programs dibawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Djoni Prawira Rahardja M.Sc dan Dr. A. Mujnisa, S.Pt, M.P. Adapun Pembahas atau penguji saya waktu itu adalah Prof. Dr. Ir. Laily Agustina. M.Sc, Prof. Dr. Ir. Herry Sonjaya. DEA, DES dan Dr. Ir. Budiman Nohong. M.P.








Seiring berjalannya waktu akhirnya telah terlaksana seminar hasil penelitian. Judul penelitian Broiler Response To Fasting In Daytime and Addition Of Kunyit (Curcuma longa) Powder In Feed Programs dibawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Djoni Prawira Rahardja M.Sc dan Dr. A. Mujnisa, S.Pt, M.P. Adapun Pembahas atau penguji saya adalah Prof. Dr. Ir. Ambo Ako. M.Sc, Prof. Dr. Ir. Herry Sonjaya. DEA, DES dan Dr. Ir. Budiman Nohong. M.P.



Terima kasih kepada kedua pembimbing saya.








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pencernaan dan Metabolisme Karbohidrat Pada Ternak Ruminansia

Pada ternak Ruminansia, dalam memproses makanan memiliki  dua fase. fase Pertama saat makanan tersebut masuk ke mulut. Makanan tersebut tidak dikunyah hingga halus, namun terus ditelan. fase kedua dalam selang beberapa waktu makanan tersebut dikeluarkan kembali ke mulut untuk dikunyah sampai halus. Ruminansia mempunyai mikroorganisme di dalam reticulum yang mensekresikan enzim-enzim sehingga dapat mencerna makanan yang masuk ( Gill, J.L., 1978) . Karbohidrat merupakan komponen utama dalam ransum ternak ruminansia. Jumlahnya mencapai 60 -75 persen dari total bahan kering ransum. Dalam makanan kasar, sebagian besar karbohidrat terdapat dalam bentuk selulosa dan hemiselulosa, sedangkan dalam konsentrat umumnya karbohidrat terdapat dalam bentuk pati. Karbohidrat merupakan sumber energi utama untuk pertumbuhan mikroba rumen dan ternak induk semang. Perombakan karbohidrat struktural (selulosa dan hemiselulosa) oleh bakteri sebagian besar menghasilkan asam asetat. Bakteri pendeg...

PROSES RIGORMORTIS DAN KUALITAS DAGING

Otot semasa hidup ternak merupakan alat pergerakan tubuh yang tersusun atas unsur-unsur kimia C, H, dan O sehingga disebut sebagai energi kimia yang berfungsi sebagai energi mekanik (untuk pergerakan tubuh) ditandai dengan kemampuan berkontraksi dan berelaksasi Setelah ternak disembelih dan tidak ada lagi aliran darah dan respirasi maka otot sampai waktu tertentu tidak lagi berkontraksi. Atau dikatakan instalasi rigor mortis sudah terbentuk, ditandai dengan kekakuan otot (tidak ekstensibel).

Manfaat Temulawak dan Kunyit pada Ayam Ras Petelur

Ayam ras petelur merupakan tipe ayam yang secara khusus menghasilkan telur sehingga produktifitas telurnya melebihi dari produktifitas ayam lainnya. Keberhasilan pengelolaan usaha ayam ras petelur sangat ditentukan oleh sifat genetis ayam, manajemen pemeliharaan, makanan dan kondisi pasar (Amrullah, 2003). Untuk memperbaiki kondisi saluran pencernaan ayam ras petelur diperlukan pakan yang baik serta perlu adanya penambahan tanaman herbal misalnya temulawak dan kunyit sebagai “feed supplement” atau “feed additive”. Tanaman ini dapat diberikan melalui air minum atau dalam bentuk tepung yang dicampur ke dalam ransum. Selain itu, ternak unggas yang diberi ramuan tanaman obat akan meningkatkan daya tahan tubuh (kesehatan) ternak unggas, produktivitas, efisiensi pakan, kualitas karkas daging ayam lebih baik (perlemakan abdomen berkurang), aroma daging dan telur tidak amis, serta kotoran ternak tidak berbau (ammonia) yang menyengat (Winanrno, 2003) Penggunaan tumbuh-tumbuhan se...