Langsung ke konten utama

Dua Semester Perkuliahan yang Begitu Singkat

Pertemuan yang begitu singkat dijalani setiap hari Sabtu dan Minggu. Selama satu tahun di dua semester perkuliahan. Kami angkatan 2014 program studi Ilmu dan Teknologi Peternakan (ITP) di Pascasarjana Unhas. Awalnya kami dipertemukan di ruang ketua program studi ITP oleh Prof. Dr. Ir. Djoni Prawira Rahardja, M.Sc.

Prof Djoni, begitulah kami sering memanggilnya selain ketua program studi juga sebagai penasehat akademik . Diruangan itulah  awal pertemuan kami dengan angkatan 2014 ITP dan selanjutnya banyak melakukan konsultasi dan aktivitas dalam pengurusan berkas tugas akhir. Ruangan itu menjadi saksi perkenalan kami. Mulai dari bertukaran nomor handphone, pin blackberry dan akhirnya membuat group di sosial media agar komunikasi tetap terjalin.

Perkenalan yang begitu singkat danlangsung akrab satu sama lain.  Setingkat bukan berarti seumuran tapi dasar waktu strata satu sama-sama dari Fakultas Peternakan meski ada satu dari kedokteran hewan. Selain dari Unhas dari berbagai angkatan juga ada dari Universitas Islam Negeri Makassar, Universitas 45 yang katanya sekarang berubah menjadi Universitas Bosowa dan IPB Kedokteran Hewan.

Kuliah perdana di semester satu kami inisiatif  untuk foto angkatan dengan menggunakan handphone genggam. Semester satu dengan program matakuliah wajib sehingga rutin bertemu. Canda dan tawa selalu menghiasi ruangan tempat kami menerima kuliah dari bapak dan ibu dosen. Canda dan tawa itulah yang selalu kami rindukan.

foto awal perkuliahan

menunggu dosen

Kami berjumlah 19 orang yakni Edison Setiawan, Muhammad Erik Kurniawan, Andi Waliana Syaggaf, Rosmina, AMINAH HAJAH THAHA, MUHAMMAD AZHAR, URFIANA SARA, HARDIANTI, HERLINA, AYUMITASARI, LILI SURYANI, ANDI UTAMI AMALIA NIRWANA, MUHAMMAD ARSAN JAMILI, MAHYUDDIN RAHMAN, NURFAIDA, HESSY, DWI MARYANA, ANDI MAYA, dan Ja'far Kasim. 

Sepertinya diangkatan kami kurang beruntung karena sebagian besar kuliah dengan biaya sendiri. Hanya satu yang mendapat beasiswa yaitu kak Jafar mendapat beasiswa LPDP Afirmasi. Beasiswa bukan menjadi penghalang bagi kami untuk melanjutkan kuliah. 

Praktek lapang di semester satu kami berkunjung di perusahaan PT Karya Anugra Rumpin  di Bogor, Koperasi Susu Lembang, Bandung. Dan terakhir kami mengunjungi Balai Inseminasi Buatan di Lembang. (selengkapnya dapat dibaca di http://hardianti-jamaluddin.blogspot.com/2014/12/studi-banding-pusat-pembibitan-sapi.html). Sedangkan di semster dua praktek lapang Bioteknologi  dan Manajemen Reproduksi dilaksanakan di Bantaeng, selengkapnya dapat di baca di (http://hardianti-jamaluddin.blogspot.com/2015/08/praktek-lapangan-ilmu-dan-teknologi.html). Praktek Lapang Penyuluhan dan Analisis Ekonomi dilaksanakan di Enrekang selengkapnya dapat dibaca di (http://hardianti-jamaluddin.blogspot.com/2015/07/potensi-peternakan-kambing-di-desa.html).

Kami juga pernah ke Mandar, jalan-jalan ke kampung kak Jafar dengan kak Maya saat musim durian. Perkuliahan hanya sampai di Semester dua, di semester tiga kami sudah tidak rutin bertemu. Disibukkan dengan aktivitas masing-masing. Semester tiga dan empat kita hanya memikirkan bagaimana supaya proposal dan tesis bisa selesai tepat waktu.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hubungan antara Variabel X dan Y dalam Meneliti

Berdasarkan fungsinya variabel dibagi atas tiga fungsi yakni variabel sebab dibedakan atas veriabel penghubung dan variable akibat. Hubungan antara variable X dan Y ada hubungannya melalui variabel penghubung. Semua yang dilakukan dalam perlakuan merupakan variabel bebas. Apakah faktor mempengaruhi variabel Y untuk beberapa variabel bebas dan bagaimana pengaruhnya terhadap independen atau variabel Y berpengaruh atau tidak. Terkait karena nilainya tergantung dari variabel X, besar kecilnya tergantung pada variabel Y. Variabel  penghubung tidak dapat diamati secara langsung tapi dapat bisa merasakan hasilnya yang telah diamati. Contohnya disertasi ibu Nirwana, ada variabel sumber daya fisik dan sumber daya manusia serta faktor budaya yang mempengaruhi keuangan, salah satu yang mempengaruhi seseorang untuk membayar adalah modal budaya orang bugis misalnya kejujuran, panutan usaha dan sebagainya. Unsur budaya lokal dalam mempengaruhi peternak dalam kemampuannya mengakses...

Pencernaan dan Metabolisme Karbohidrat Pada Ternak Ruminansia

Pada ternak Ruminansia, dalam memproses makanan memiliki  dua fase. fase Pertama saat makanan tersebut masuk ke mulut. Makanan tersebut tidak dikunyah hingga halus, namun terus ditelan. fase kedua dalam selang beberapa waktu makanan tersebut dikeluarkan kembali ke mulut untuk dikunyah sampai halus. Ruminansia mempunyai mikroorganisme di dalam reticulum yang mensekresikan enzim-enzim sehingga dapat mencerna makanan yang masuk ( Gill, J.L., 1978) . Karbohidrat merupakan komponen utama dalam ransum ternak ruminansia. Jumlahnya mencapai 60 -75 persen dari total bahan kering ransum. Dalam makanan kasar, sebagian besar karbohidrat terdapat dalam bentuk selulosa dan hemiselulosa, sedangkan dalam konsentrat umumnya karbohidrat terdapat dalam bentuk pati. Karbohidrat merupakan sumber energi utama untuk pertumbuhan mikroba rumen dan ternak induk semang. Perombakan karbohidrat struktural (selulosa dan hemiselulosa) oleh bakteri sebagian besar menghasilkan asam asetat. Bakteri pendeg...

PROSES RIGORMORTIS DAN KUALITAS DAGING

Otot semasa hidup ternak merupakan alat pergerakan tubuh yang tersusun atas unsur-unsur kimia C, H, dan O sehingga disebut sebagai energi kimia yang berfungsi sebagai energi mekanik (untuk pergerakan tubuh) ditandai dengan kemampuan berkontraksi dan berelaksasi Setelah ternak disembelih dan tidak ada lagi aliran darah dan respirasi maka otot sampai waktu tertentu tidak lagi berkontraksi. Atau dikatakan instalasi rigor mortis sudah terbentuk, ditandai dengan kekakuan otot (tidak ekstensibel).