Langsung ke konten utama

Potensi Peternakan Kambing di Desa Bolang

Memilih berkunjung di Desa Bolang Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang sebagai studi banding program Pascasarjana Universitas Hasanuddin Jurusan Ilmu dan Teknologi Peternakan. Kecamatan Alla ditunjuk sebagai pilot projek dalam pusat perekonomian yang hasil produksi pertanian terfokus disini, khususnya pada sub sektor peternakan.

Kami berjumlah sekitar 14 orang yang mengambil matakuliah Analisis Ekonomi Sumber daya dan lingkungan serta Penyuluhan. Bersama dosen pengajar Dr  Syahdar baba, S.Pt. M.Si sebagai pembimbing dan mengarahkan kami selama kegiatan itu berlangsung.

Jangan heran ketika melihat beberapa kambing disetiap halaman atau dibawah (kolong) rumah panggung, karena sebagian besar penduduknya kebanyakan beternak kambing. Hampir setiap kepala keluarga mempunyai minimal 2-3 ekor ternak kambing.  Focus Group Discussion agenda pertama yang dilaksanakan usai Magrib. Peserta dari kelompok tani Sipakanana merupakan lembaga peternak kambing yang ada sejak tahun 1998 dan diresmikan pada tahun 2000.

Focus Group Discussion di ruang rapat kelompok tani Sipakanana


Foto bersama Dr  Syahdar baba, S.Pt. M.Si dan warga kelompok tani Sipakanana

Foto bersama warga kelompok tani sipakanan usai Focus Group Discussion

























Beternak Kambing Meningkatkan Perekonomian Desa Bolang
Populasi kambing berkisar 11.005 ekor. Salah satu mata pencaharian masyarakat adalah beternak kambing untuk meningkatkan perekonomiannya. Bangsa kambing yang dipelihara adalah kambing kacang dan kambing PE namun masyarakat lebih cenderung memelihara kambing PE karena pertumbuhannya yang cepat dengan bobot badan yang lebih besar dibanding bangsa kambing lain.

Kendala utama yang dihadapi oleh peternak yaitu adanya ular piton yang sering memangsa ternak kambingnya.Sehingga untuk membangun kandang yang bagus memerlukan biaya yang banyak. Salah satu peternak menunjukkan kepada kami bagaimana jenis kandang yang bagus  agar terhindar dari serangan ular piton yaitu dengan memasangkan kawat. dapat dilihat di youtube https://www.youtube.com/watch?v=6ESTc-Lqx4g ( kelompok tani Sipakanana di Enrekang kebanyakan beternak kambing).



Salah satu keuntungan beternak kambing ialah produktivitas kambing bisa dibilang sangat tinggi. dalam satu tahun seekor kambing betina dapat melahirkan dua sampai empat ekor. Belum lagi kita bisa mendapatkan penghasilan sampingan berupa kotoran kambing yang dapat diolah menjadi kompos. Tak heran ketika para peternak di kelompok tani sipakanana ketika menjual kambingnya satu ekor, mereka masih memiliki beberapa ekor kambing.

"Kebutuhan pendidikan yang mengharuskan menjual kambing," ujar salah satu peternak di desa tersebut. Musim kemarau juga banyak peternak yang menjual kambingnya, sebab kurangnya pakan. Peternak biasanya memanfaatkan berbagai jenis pakan yang ada di sekitaran kebun. Sedangkan di Musim Penghujan pakan yang melimpah.

Kesadaran akan pentingnya menanam pakan masih kurang. Namun ada juga yang meluangkan waktunya setiap hari untuk menanam berbagai jenis pakan utamanya rumput gajah, gamal dan lain sebagainya. 

Desa Bolang Sejuk dan Indah
Setelah menyantap sarapan pagi, kami segera berkunjung ke setiap kandang peternak. Lokasinya tak jauh dari tempat penginapan kami. Melewati jalan bebatuan sekitar beberapa menit. Kandang pertama yang dikunjungi dengan menanjakkan kaki dan harus melewati penurunan. Begitulah perjalanan anak Ilmu dan teknologi peternakan 2014 ketika itu.

Ketika sampai di kandang, para peternak mulai sibuk dengan aktivitasnya yaitu membersihkan bagian bawah kandang, mengambil gamal lalu memberikan kepada ternak. Mereka juga memanfaatkan kotoran kambing untuk dijadikan pupuk. Jangan heran ketika melihat kebun warga yang tampak subur. Perlu diketahui bahwa tai dan urin kambing lebih baik dibanding kotoran ternak lainnya, buakn berarti kotoran ternak lainnya tidak baik dijadikan pupuk. Urin kambing ketika dicampur dengan air kelapa, juga sangat bagus dijadikan pupuk untuk padi dibandingkan menggunakan pupuk organik.














  






Komentar

Postingan populer dari blog ini

C L O N I N G I

Prof.Dr.Ir.Herry Sonjaya, DEA  Kenapa harus clone? Alasannya adalah untuk menghasilkan menghasilkan organism dengan kualitas yang diinginkan, hewan rekayasa genetik, Replacing lost or deceased family pets, repopulasi terancam punah atau bahkan spesies punah. METHOD OF SPERM MEDIATED GENE TRANSFER Ø   Interaksi gen eksogenous terjadi tidak secara acak. Ø    Dapat dikerjakan untuk semua jenis ternak yang  menggunakan sperm sebagai alat untuk    bereproduksi. Ø    Sangat sederhana. Reproductive human cloning will help: • Infertile couples: we have received many requests from  infertile couples who cannot have children even after years of infertility treatments. For those people cloning is the only way to have a child of their own genetic offspring. • Homosexuals: they cannot have a child today that is 100% related to them genetically but human cloning will provide this possibility for them. • Families who lost a beloved relative: human cloning can give life a

Peletakan Batu Pertama Kampus Institut Teknologi Pertanian di Takalar

Peletakan batu pertama pembangunan kampus Institut Teknologi Pertanian di Desa Tamasaju, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Jumat (19/3/2021). Institut Pertanian Bogor (IPB) resmi menjalin kerjasama dengan Institut Teknologi Pertanian (ITP) Yayasan Global Panrita Takalar. Kerjasama terjalin melalui nota kesepahaman antara Rektor IPB Prof. Dr. Arif Satria, dengan Rektor ITP Dr. Hj. Irma Andriani, tentang pendidikan, pelatihan, dan pengabdian kepada masyarakat. Penandatanganan ini dilaksanakan di sela-sela kunjungan Rektor IPB ke Takalar untuk memberikan kuliah umum sekaligus peletakan batu pertama pembangunan kampus ITP. Dr. Irma Andriani berharap, di bawah bimbingan IPB, di masa depan ITP dapat menjadi kampus yang cepat maju dan berkembang. "Universitas terbaik di Asia Tenggara, hari ini mengunjungi kita dan ingin membina ITP. Apresiasi yang sebesar-besarnya atas atensi pak Rektor dan seluruh jajaran yang bersedia membimbing ITP yang notabenenya merup

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP LISENSI HAK CIPTA DI BIDANG MUSIK DAN LAGU DI INDONESIA

Sejak lama pembajakan terhadap musik dan lagu telah menjadi fenomena sosial di Indonesia. Pembajakan lagu dilakukan dengan menggunakan berbagai media, seperti kaset, CD (Compaq Disk), VCD (Video Compaq Disk), dan lain-lain. Dengan adanya pembajakan ini kaset-kaset, CD, dan VCD bajakan membanjiri pasaran dengan harga yang jauh lebih murah daripada harga kaset, CD, dan VCD aslinya. Hal ini dapat terjadi karena kaset, CD, dan VCD bajakan itu hanya diproduksi tanpa membayar pajak, sehingga harga jualnya dapat jauh lebih murah. Di lain pihak, konsumen musik dan lagu di Indonesia tentu saja lebih menyukai membeli kaset, CD, dan VCD bajakan itu karena kualitasnya lebih kurang sama dengan yang asli sedangkan harganya jauh lebih murah.