Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

Simulasi Pemantapan Dikdas XXI Korpala Unhas di Gunung Bulusaraung

Setelah pendidikan dasar di Korpala Unhas usai, kami resmi mendapatkan nomor calon anggota atau disingkat dengan KC. Tulisan saya tentang bagaimana cara mendapatkan nomor calon anggota dapat di lihat di  http://hardianti-jamaluddin.blogspot.com/2014/05/dikdas-korpala-unhas-hingga-ke-lembanna.html#comment-form . Pendidikan yang didapatkan selama 2 minggu dari desa Bengo hingga Lembanna tidaklah cukup untuk mendapatkan nomor keanggotaan di Korpala Unhas. Tahapan selanjutnya yakni simulasi pemantapan untuk menjadi anggota aktif.  Setelah simulasi barulah proses pemantapan. Latihan fisik sangat diperlukan sebelum aktivitas gunung dilaksanakan yakni lari, jalan dengan beban, makan teratur dan istirahat cukup. Selain fisik kita juga butuh kesiapan mental yang optimal.   *** Kebiasaan anggota Korpala adalah  selalu berdoa sebelum keberangkatan. Seperti itulah yang kami lakukan bersama ke 16 rekan kami yang akan melakukan pendakian ke Gunung Bulusaraung di kabupaten Pangkep Sula

Seminar hasil: Analisis Gen GHR Lokus Alu-I Sentra Pemurnian Sapi Bali di Kabupaten Barru

Muhammad Abduh Qudratullah. Analisis Gen GHR Lokus Alu-I di Sentra Pemurnian Sapi Bali Kabupaten Barru (Dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Lellah Rahim, M.Sc dan Dr. Muh. Ihsan A Dagong, S.Pt, M.Si) Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi polimorfisme gen reseptor hormon pertumbuhan (GHR) lokus A lu I dan mengetahui ukuran dimensi tubuh dan berat hidup sapi Bali pada daerah pemurnian sapi Bali di Kabupaten Barru. Sebanyak 61 ekor sapi Bali jantan dan betina antara umur 1 sampai 2 tahun yang dipilih berdasarkan purposive sampling dengan metode pengukuran kuantitatif (dimensi tubuh dan bobot hidup), pemeriksaan kualitatif dengan mengoleksi sampel darah, ekstraksi DNA dan amplikasi fragmen gen GHR │A lu I.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi genotip AA (0,951) dan AG (0,049), frekuensi alel A lebih tinggi daripada alel G, sehingga gen GHR│ A lu I bersifat monomorfik. Hasil uji kai kuadrat (X 2 ) terhadap frekuensi Weinberg. Nilai heterozigositas pengamatan ( H 0