Langsung ke konten utama

PTPN XIV Pasang Target Penjualan 15%



Makassar, Sulawesi Selatan--Pandemi Covid-19 memberi tamparan keras perusahaan PT. Perkebunan Nusantara XIV regional Makassar. Perusahaan berlabel BUMN ini, terus berupaya meningkatkan produksi meski perekonomian masih lesu. Adapun komoditi bisnis yang dimiliki adalah Kelapa Sawit, Tebu, Karet dan lain sebagainya.


Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang merupakan induk Perkebunan Nusantara Group, kembali menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk membahas Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) pada akhir Januari 2021 lalu. Isi pembahasan terkait arahan dan langkah strategis.



Tidak seperti pelaksanaan rapat umum di tahun sebelumnya, pelaksanaan RUPS kali ini harus dilakukan secara virtual karena kondisi Pandemi Covid-19. 


“RKAP ini sudah resmi disahkan dan sudah bisa dilaksanakan sebagai landasan kerja selama satu tahun kedepan”, kata Maalun Lamau, selaku Kepala Bagian Akuntansi & Keuangan PTPN XIV. 


Pelaksanaan RUPS ini dihadiri oleh Direksi, Komisaris, Holding Perkebunan Nusantara dan Kementrian BUMN sebagai pemegang Saham. 


“Pada RUPS RKAP PTPN XIV dihadiri oleh PTPN III (Holding PT Perkebunan Nusantara) sebagai pimpinan rapat dan juga Asisten Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Perhubungan sebagai perwakilan dari Kementrian BUMN”, ujarnya, Selasa (09/01/2021).


RUPS RKAP 2021 ditindaklanjuti  dengan penandatanganan Kontrak Manajemen oleh Board Of Management dan BOD-1 (Kabag dan Ka Unit) di lingkup PTPN XIV.  Direktur  PT Perkebunan Nusantara (PTPN XIV) Ryanto Wisnuardhy, menegaskan penyesuaian arah kebijakan dan strategi perusahaan terus fokus digalakkan. 


"Kita bersama memperbaiki dan juga mempertahankan yang sudah baik. Seperti kita juga harus  menyusun strategi jitu untuk mengatasi kondisi keuangan, bukan hanya fokus urusan produksi komoditi bisnis kita," tegas, Ryanto Wisnuardhy, Selasa (09/02/2021).


Penyampaian RKAP 2021 pada RUPS kali ini tidak begitu detail. Disamping krn dilaksanakan sec virtual, juga karena proses penyusunan RKAP 2021 PTPN XIV sebenarnya sudah disusun sejak November 2020 lalu. 


“RKAP ini sudah disusun mulai 3 bulan lalu, sehingga tidak terlalu banyak perubahan. Penyampaiannya juga tidak terlalu detail, karena RKAP ini sudah dikonsultasikan ke Direksi, Holding, Kementerian BUMN dan telah mendapat koresksi sebelumnya”,  sambung Maalun Lamau, Selasa (09/02/2021).


PTPN XIV akan lebih fokus pada komoditas kepala sawit, dimana produksi CPO tahun lalu naik 12.000 ton tercatat di RKAP tahun 2021. Ditambah lagi dengan adanya upaya pemanfaatan lahan HGU menjadi lebih maksimal, PTPN XIV sangat optimis mampu mencapai target RKAP tahun ini. Dari segi keuangan, pendapatan diproyeksikan akan meningkat menjadi 1,1 Triliyun Rupiah dibandingkan dengan hasil penjualan tahun lalu yang mencapai 851 M. 


“Pencapaian di tahun ini ditargetkan meningkat sebesar 15%, dari pendapatan tahun lalu sebesar 851 Milyar rupiah menjadi 1,1 Triliyun Rupiah. Manajemen sangat optimis untuk mencapai angka tersebut, namun dari segi finansial, ini akan sangat sulit. Dimana EBITDA dan Cashflow yang rendah sehingga kemampuan finansial kita saat ini masih sangat terbatas. Jadi tergantung dari harga pasar nantinya”. kata Maalun Lamau saat dihubungi melalui telepon, Jum’at (05/01/2021).


Ketua Umum Serikat Pekerja Perkebunan (SPBUN) PTPN XIV, Andi Wardi Samad SP berharap juga target tahun 2021 dapat tercapai dengan sinergi yang kuat semua karyawan.


“Saya harap semua karyawan yang juga anggota SPBUN menjalankan nilai nilai AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif). Sehingga target tahun 2021 dapat dicapai dengan saling sinergi dan kolaboratif dalam menghadapi masalah dan tantangan yang semakin kompleks. Implementasi core value BUMN (AKHLAK) tersebut kami yakin perusahaan akan sehat dan karyawan semakin sejahtera sesuai motto serikat pekerja. Perusahaan Sehat Karyawan Sejahtera,” ujar Wardi Samad, Selasa (09/02/2021).


Andi Wardi Samad SP menuturkan 70 % revenue PTPN XIV dari penjualan produksi komoditi tebu sedangkan 20 % revenue dari penjualan produksi komoditi sawit.


"Holding dibentuk 2014, komoditi sawit, mayoritas tidak pernah rugi/keuntungan operasional diatas 1 triliun tiap tahun. Namun komoditi gula yang high cost tidak bisa operational exelence akibat berbagai keterbatasan, 5 tahun sawit terus mensubsidi biaya operasional komoditi tebu/gula, akibatnya sawit juga terseret tidak exelence," tutup Wardi Samad, Senin, (11/01/2021).


Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham bukan hanya sekadar rutinitas setiap tahun, tetapi hal tersebut merupakan kewajiban dari pusat dan sebagai tanggung jawab perusahaan kepada para pemegang saham.  Harapannya PTPN XIV mampu dan tetap optimis mendapatkan dana PEN

(Pemulihan Ekonomi Nasional) sebagai fasilitas pinjaman rendah (bunga 2%) dalam jangka waktu 10 tahun. Ini adalah pengungkit bagi PTPN XIV untuk keluar dari kondisi sulit ini.


Maalun mengungkapkan bahwa PTPN XIV sangat optimis dengan adanya kebijakan baru dari pusat terkait transformasi keuangan PTPN Group yang akan mengurangi beban keuangan dan angsuran yang perlu dibayarkan oleh perusahaan setiap tahunnya.


“Sebagai kebijakan dari Holding PTPN III, Transformasi Keuangan melalui penandatanganan Master Amendment Agreement (MAA) harus dilaksanakan oleh PTPN XIV. Walaupun belum sepenuhnya bisa terasa secara langsung saat ini, namun kemajuan ini mampu memberikan perubahan signifikan dan PTPN XIV tetap optimis akan hal tersebut”, ujar Maalun, Selasa (09/02/2021).


Program PEN adalah bentuk dukungan pemerintah terhadap keuangan dalam negeri dengan menyuntikkan sejumlah dana, salah satunya kepada PTPN. Dana ini akan dimanfaatkan sebagai fasilitas pinjaman rendah (2%) dalam jangka waktu 10 tahun. 


“Rencananya, kita akan memperoleh bantuan dari dana PEN. Ini adalah pengungkit   bagi PTPN XIV untuk keluar dari kondisi sulit saat ini", kata Maalun, Selasa (09/02/2021).


RUPS PTPN XIV tahun ini ditutup dengan arahan dari pemegang saham yang sangat normatif. Dimana Direksi dan Komisaris dihimbau agar saling bahu-membahu dalam mencapai target yang telah ditetapkan pada RKAP 2021. 


Terkait rencana pembentukan entitas tunggal pabrik gula yang merupakan  prioritas kegiatan dalam RJPP, Direksi PTPN Gula kiranya dapat  memberikan dukungan penuh atas program tersebut sebagaimana  tahapan program yang telah disusun sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.


Dalam rangka optimalisasi pasokan tanaman tebu, PTPN Gula agar dapat melakukan percepatan kerja sama pemanfaatan lahan hutan dengan 

Perum Perhutani dan melakukan proses administrasi aksi korporasi sesuai ketentuan dalam anggaran dasar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

C L O N I N G I

Prof.Dr.Ir.Herry Sonjaya, DEA  Kenapa harus clone? Alasannya adalah untuk menghasilkan menghasilkan organism dengan kualitas yang diinginkan, hewan rekayasa genetik, Replacing lost or deceased family pets, repopulasi terancam punah atau bahkan spesies punah. METHOD OF SPERM MEDIATED GENE TRANSFER Ø   Interaksi gen eksogenous terjadi tidak secara acak. Ø    Dapat dikerjakan untuk semua jenis ternak yang  menggunakan sperm sebagai alat untuk    bereproduksi. Ø    Sangat sederhana. Reproductive human cloning will help: • Infertile couples: we have received many requests from  infertile couples who cannot have children even after years of infertility treatments. For those people cloning is the only way to have a child of their own genetic offspring. • Homosexuals: they cannot have a child today that is 100% related to them genetically but human cloning will provide this possibility for them. • Families who lost a beloved relative: human cloning can give life a

Peletakan Batu Pertama Kampus Institut Teknologi Pertanian di Takalar

Peletakan batu pertama pembangunan kampus Institut Teknologi Pertanian di Desa Tamasaju, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Jumat (19/3/2021). Institut Pertanian Bogor (IPB) resmi menjalin kerjasama dengan Institut Teknologi Pertanian (ITP) Yayasan Global Panrita Takalar. Kerjasama terjalin melalui nota kesepahaman antara Rektor IPB Prof. Dr. Arif Satria, dengan Rektor ITP Dr. Hj. Irma Andriani, tentang pendidikan, pelatihan, dan pengabdian kepada masyarakat. Penandatanganan ini dilaksanakan di sela-sela kunjungan Rektor IPB ke Takalar untuk memberikan kuliah umum sekaligus peletakan batu pertama pembangunan kampus ITP. Dr. Irma Andriani berharap, di bawah bimbingan IPB, di masa depan ITP dapat menjadi kampus yang cepat maju dan berkembang. "Universitas terbaik di Asia Tenggara, hari ini mengunjungi kita dan ingin membina ITP. Apresiasi yang sebesar-besarnya atas atensi pak Rektor dan seluruh jajaran yang bersedia membimbing ITP yang notabenenya merup

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP LISENSI HAK CIPTA DI BIDANG MUSIK DAN LAGU DI INDONESIA

Sejak lama pembajakan terhadap musik dan lagu telah menjadi fenomena sosial di Indonesia. Pembajakan lagu dilakukan dengan menggunakan berbagai media, seperti kaset, CD (Compaq Disk), VCD (Video Compaq Disk), dan lain-lain. Dengan adanya pembajakan ini kaset-kaset, CD, dan VCD bajakan membanjiri pasaran dengan harga yang jauh lebih murah daripada harga kaset, CD, dan VCD aslinya. Hal ini dapat terjadi karena kaset, CD, dan VCD bajakan itu hanya diproduksi tanpa membayar pajak, sehingga harga jualnya dapat jauh lebih murah. Di lain pihak, konsumen musik dan lagu di Indonesia tentu saja lebih menyukai membeli kaset, CD, dan VCD bajakan itu karena kualitasnya lebih kurang sama dengan yang asli sedangkan harganya jauh lebih murah.