Langsung ke konten utama

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) YAPIS Takalar Salurkan Bantuan Bencana Alam Jeneponto dan Bantaeng

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) YAPIS Takalar juga ikut memberikan bantuan kepada korban bencana alam di Jeneponto dan Bantaeng.



Dalam kegiatan ini meterlibatkan Nur Fitri D. S.T.,MM selaku kepala yayasan, beserta dosen dan adik-adik mahasiswa yang tergabung dalam Lembaga Dakwah Kampus al-Mujahidin STAI YAPIS Takalar. Mereka turut serta ke lokasi bencana alam untuk menyalurkan donasi berupa makanan pokok dan pakaian, pada Ahad 21 Juni 2020.



Muhammad Asmin Ketua LDK al-Mujahidin STAI YAPIS Takalar mengatakan, kegiatan ini muncul setelah kami mendengar kabar bahwa saudara kami di Jeneponto dan Bantaeng terkena dampak bencana alam yaitu banjir dan tanah longsor.

Tujuan Utama Kegiatan ini adalah untuk Meningkatkan kepedulian civitas akademika dan Mahasiswa STAI YAPIS Takalar untuk ikut terlibat menyalurkan bantuan secara langsung dalam upaya penanggulangan bencana dan krisis secara nyata di lokasi bencana alam.



Menurut Hasanuddin Dg. Nakku ketua RT 02 Kampung Kayangan Kecamatan Bontorita, Banjir yang terjadi pada Jumat malam 12 Juni 2020 M ini adalah banjir yang terparah di sepanjang hidupnya selama berada di Bantaeng. Air mencapai ketinggian 4 meter. Dibandingkan dengan banjir yang terjadi Pada tahun 1973 M.

Sebagai penutupan kegiatan penyerahan bantuan tersebut, Andi Hadi Indra Jaya S.Q.,M.Ag. Dosen Tafsir Hadis STAI YAPIS Takalar dan Pembina LDK al-Mujahidin STAI YAPIS Takalar, mengajak untuk bersama-sama mendoakan saudara-saudara kita yang tekena bencana alam agar tetap kuat dan tabah atas musibah yang sedang menimpa mereka.

“Semoga saudara-saudara kita selalu mendapatkan lindungan dari Allah SWT. Dan terima kasih yang tak terhingga kepada civitas akademika, dosen dan adik-adik Mahasiswa dan semua pihak yang telah ikut berpartisipasi. Semoga amal kebaikan kita semua diterima dan dilipatgandakan oleh Allah swt,” paparnya.



(Rilis)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pencernaan dan Metabolisme Karbohidrat Pada Ternak Ruminansia

Pada ternak Ruminansia, dalam memproses makanan memiliki  dua fase. fase Pertama saat makanan tersebut masuk ke mulut. Makanan tersebut tidak dikunyah hingga halus, namun terus ditelan. fase kedua dalam selang beberapa waktu makanan tersebut dikeluarkan kembali ke mulut untuk dikunyah sampai halus. Ruminansia mempunyai mikroorganisme di dalam reticulum yang mensekresikan enzim-enzim sehingga dapat mencerna makanan yang masuk ( Gill, J.L., 1978) . Karbohidrat merupakan komponen utama dalam ransum ternak ruminansia. Jumlahnya mencapai 60 -75 persen dari total bahan kering ransum. Dalam makanan kasar, sebagian besar karbohidrat terdapat dalam bentuk selulosa dan hemiselulosa, sedangkan dalam konsentrat umumnya karbohidrat terdapat dalam bentuk pati. Karbohidrat merupakan sumber energi utama untuk pertumbuhan mikroba rumen dan ternak induk semang. Perombakan karbohidrat struktural (selulosa dan hemiselulosa) oleh bakteri sebagian besar menghasilkan asam asetat. Bakteri pendeg...

PROSES RIGORMORTIS DAN KUALITAS DAGING

Otot semasa hidup ternak merupakan alat pergerakan tubuh yang tersusun atas unsur-unsur kimia C, H, dan O sehingga disebut sebagai energi kimia yang berfungsi sebagai energi mekanik (untuk pergerakan tubuh) ditandai dengan kemampuan berkontraksi dan berelaksasi Setelah ternak disembelih dan tidak ada lagi aliran darah dan respirasi maka otot sampai waktu tertentu tidak lagi berkontraksi. Atau dikatakan instalasi rigor mortis sudah terbentuk, ditandai dengan kekakuan otot (tidak ekstensibel).

Manfaat Temulawak dan Kunyit pada Ayam Ras Petelur

Ayam ras petelur merupakan tipe ayam yang secara khusus menghasilkan telur sehingga produktifitas telurnya melebihi dari produktifitas ayam lainnya. Keberhasilan pengelolaan usaha ayam ras petelur sangat ditentukan oleh sifat genetis ayam, manajemen pemeliharaan, makanan dan kondisi pasar (Amrullah, 2003). Untuk memperbaiki kondisi saluran pencernaan ayam ras petelur diperlukan pakan yang baik serta perlu adanya penambahan tanaman herbal misalnya temulawak dan kunyit sebagai “feed supplement” atau “feed additive”. Tanaman ini dapat diberikan melalui air minum atau dalam bentuk tepung yang dicampur ke dalam ransum. Selain itu, ternak unggas yang diberi ramuan tanaman obat akan meningkatkan daya tahan tubuh (kesehatan) ternak unggas, produktivitas, efisiensi pakan, kualitas karkas daging ayam lebih baik (perlemakan abdomen berkurang), aroma daging dan telur tidak amis, serta kotoran ternak tidak berbau (ammonia) yang menyengat (Winanrno, 2003) Penggunaan tumbuh-tumbuhan se...