NB: Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Empati Edisi Agustus 2015
Lentera Negeri Bersama Berbagi untuk Anak Negeri
Lentera Negeri Foudation mengajak agar peduli terhadap masyarakat kecil yang ada
disekitarnya. Bersama berbagi untuk anak negeri slogan dari Lentera Negeri dalam mengawal
anak-anak Indonesia agar tidak putus sekolah, memiliki karakter dan mempunyai masa depan
cerah.
Salah satu peggagas Lentera negeri adalah Muhammad Syahid Arsyad dan sekarang menjabat
sebagai ketua. Berawal dari melanjutkan pendidikan Doktor di Universitas Indonesia, Syahid
merenung melihat begitu banyak anak jalanan di Jakarta. Ketika itu kemudian muncul ide untuk
membentuk suatu komunitas sosial. Setelah kembali di Makassar kemudian mengadakan
pertemuan bersama Firman, Muh. Idul, Jumadi Mappangoro beserta Arnis Puspita. Hingga
terbentuklah komunitas Lentera Negeri dari diskusi menjelang idul fitri 1413 H.
Sasaran utama yaitu Tempat Pengajian al-Qur’an (TPQ) yang marginal. Memilih TPQ karena
memudahkan dalam kordinasi dengan guru mengaji. Proses pembelajaran sekolah anak negeri ini
dilaksanakan di rumah. Deklarasi Lentera Negeri pada tanggal 17 agustus 2013 di TPQ Syekh
Yusuf, BTP Blok AE No.145. Programnya langsung berjalan satu hari setelahnya. Proses belajar
mengajar dilaksanakan setiap hari Minggu.
Awal terbentuknya Lentera Negeri belum ada rekrutmen relawan pengajar, para perintispun
mulai menginformasikan di media sosial facebook. Atrasina Adlina, Bonita Lorosae dan Baso
Hamdani merupakan nama diantara relawan perintis yang tidak disebutkan. Mereka kemudian
membantu dalam menyusun jadwal dan proses mengajar. Relawan berasal dari berbagai
kalangan yakni mahasiswa hingga dosen pengajar dan pekerja profesional lainnya. “Hanya yang
memiliki jiwa sosial tinggi serta mampu meluangkan waktu dalam membagi ilmunya.” Ungkap
Arnis Puspita ketika ditemui di salah satu rumah makan perintis.
Training of Volunter (TOV) rutin dilaksanakan dua kali setahun. Pelatihan ini bertujuan untuk
menjaga kesinambungan kegiatan sekolah anak negeri. Hingga tahun 2015 Lentera Negeri telah
melaksanakan TOV yang ketiga di Bulan April. Pada pelatihan ini dirancang sedemikian rupa,
dimulai dengan pengenalan Lentera Negeri dan tanggung jawab kaum terdidik, pendekatan
psikologi dalam pembentukan karakter anak, psikologi komunikasi. Paling menarik dalam
Training ini yakni menggunakan metode Mikro Teaching dengan simulasi mengajar yang
menggambarkan kondisi kelas sekolah anak negeri.
Sebagai ajang evaluasi proses pembelajaran selama enam bulan dengan melakukan program
English Fun Day (EFD). Nuansa games sehingga evaluasi yang dilaksanakan tidak terkesan
kaku. Bermain, belajar dan bergembira. Muatannya adalah games dan conversation. English Fun
Day pertama kali dilaksanakan di bulan Januari 2014. Bertempat di tepi danau Unhas
Tamalanrea. Selanjutnya EFD yang kedua bulan April 2015 dilaksanakan di Benteng Rotterdam.
Mengingat motivasi orangtua sangat kurang, sehingga bersama Lentera Negeri memegang
peranan peranan penting mengapresiasi cinta belajar, minat membaca, dan semangat sekolah.
Sekolah anak negeri tersebar diberbagai wilayah di kota Makassar, dari kelas A sampai kelas E.
Kelas A dan B beralamat di Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Blok AE no. 145, kelas C di
rappokalling, ada juga kelas di Antang dan Daya, sedangkan kelas E berada di Kabupaten
Jeneponto kecamatan Kelara.
Banyak yang mengusulkan agar Lentera Negeri mengepakkan sayapnya hingga ke luar Makassar
dan di daerah yang ada di Sulawesi Selatan. Namun para pengurus masih berbenah dan mencoba
mempersiapkan lebih dahulu relawan untuk didaerah yang akan dijadikan tempat sekolah anak
negeri.
Sekolah anak negeri adalah bimbingan belajar gratis bekerja sama dengan Taman Pengajian Al-
Qur’an untuk anak-anak dari keluarga miskin yang dilakukan 1-2 kali seminggu. Materi yang
diberikan sekolah anak negeri atau taman pengajian al-Qur’an plus adalah pelajaran yang
dianggap sulit oleh anak-anak disekolah, sehingga tidak mampu bersaing dengan anak-anak
lainnya dan materi yang dianggap penting untuk bekalnya kedepan. Beberapa materi diantaranya
bahasa inggris, matematika, tajwid dan kaligrafi. Selain juga berkomitmen membentuk karakter
dan meningkatkan motivasi anak didiknya agar tidak putus sekolah. Sekolah anak negeri juga
dilengkapi dengan perpustakaan guna meningkatkan minat baca anak-anak negeri.
Program beasiswa peduli anak yatim diberikan sejak Sekolah Dasar (SD) atau Sekolah
Menengah Pertama (SMP) sampai tamat Sekolah Menengah Atas (SMA) pertriwulan kepada
anak yatim. Langsung memberikan beasiswa kepada siswa yang bersangkutan dengan
mendatangi rumahnya.
Sampai tahun 2015, Lentera Negeri telah memberikan beasiswa kepada dua anak SMA, empat
anak SMP, dan selebihnya lima anak SD. Besar beasiswa untuk SD 75.000 perbulan, untuk SMP
Rp 100.000 perbulan, dan SMA Rp 150.000 perbulan. Penerima beasiswa nantinya mendapat
pendampingan kakak asuh yang ditunjuk oleh Lentera Negeri. Kakak asuh wajib mengunjungi
adik asuhnya minimal 2 kali dalam sebulan dan memantau perkembangan pendidikan adik asuh.
Beasiswa ini nantinya akan berhenti ketika siswa tersebut tamat SMA, dengan demikian Lentera
Negeri membantu dalam pengurusan beasiswa di Perguruan Tinggi Negeri agar pendidikannya
tidak terputus hingga SMA.
Lentera Negeri juga memberikan bantuan kepada taman pengajian Al-Qur’an yang memiliki
banyak siswa dari kalangan tidak mampu yang tidak menarik tarif bagi anak didiknya. Secara
insidentil relawan Lentera Negeri juga berbagi pengalaman dengan anak didik TPQ untuk
meningkatkan motivasi belajarnya.
Sumber pendanaan Lentera Negeri berasal dari donatur tetap dan donatur tidak tetap baik secara
perseorangan maupun kelembagaan yang sifatnya tidak mengikat. Lentera Negeri tidak
menerima bantuan dari partai politik, afiliasi partai politik dan untuk kepentingan politis tertentu.
Laporan kegiatan dan laporan keuangan Lentera Negeri akan disampaikan tanggal 17 setiap
bulannya yang akan dikirimkan kepada setiap donatur dan relawan lewat email dan facebook.
Besar donasi tetap yaitu Rp 50.000 atau Rp 25.000 perbulan sesuai persetujuan Donatur.
Pembayaran donasi bisa diakumulasi untuk beberapa bulan. Donatur tidak tetap dapat dilakukan
setiap saat.
Hardianti
Lentera Negeri Bersama Berbagi untuk Anak Negeri
Lentera Negeri Foudation mengajak agar peduli terhadap masyarakat kecil yang ada
disekitarnya. Bersama berbagi untuk anak negeri slogan dari Lentera Negeri dalam mengawal
anak-anak Indonesia agar tidak putus sekolah, memiliki karakter dan mempunyai masa depan
cerah.
Salah satu peggagas Lentera negeri adalah Muhammad Syahid Arsyad dan sekarang menjabat
sebagai ketua. Berawal dari melanjutkan pendidikan Doktor di Universitas Indonesia, Syahid
merenung melihat begitu banyak anak jalanan di Jakarta. Ketika itu kemudian muncul ide untuk
membentuk suatu komunitas sosial. Setelah kembali di Makassar kemudian mengadakan
pertemuan bersama Firman, Muh. Idul, Jumadi Mappangoro beserta Arnis Puspita. Hingga
terbentuklah komunitas Lentera Negeri dari diskusi menjelang idul fitri 1413 H.
Sasaran utama yaitu Tempat Pengajian al-Qur’an (TPQ) yang marginal. Memilih TPQ karena
memudahkan dalam kordinasi dengan guru mengaji. Proses pembelajaran sekolah anak negeri ini
dilaksanakan di rumah. Deklarasi Lentera Negeri pada tanggal 17 agustus 2013 di TPQ Syekh
Yusuf, BTP Blok AE No.145. Programnya langsung berjalan satu hari setelahnya. Proses belajar
mengajar dilaksanakan setiap hari Minggu.
Awal terbentuknya Lentera Negeri belum ada rekrutmen relawan pengajar, para perintispun
mulai menginformasikan di media sosial facebook. Atrasina Adlina, Bonita Lorosae dan Baso
Hamdani merupakan nama diantara relawan perintis yang tidak disebutkan. Mereka kemudian
membantu dalam menyusun jadwal dan proses mengajar. Relawan berasal dari berbagai
kalangan yakni mahasiswa hingga dosen pengajar dan pekerja profesional lainnya. “Hanya yang
memiliki jiwa sosial tinggi serta mampu meluangkan waktu dalam membagi ilmunya.” Ungkap
Arnis Puspita ketika ditemui di salah satu rumah makan perintis.
Training of Volunter (TOV) rutin dilaksanakan dua kali setahun. Pelatihan ini bertujuan untuk
menjaga kesinambungan kegiatan sekolah anak negeri. Hingga tahun 2015 Lentera Negeri telah
melaksanakan TOV yang ketiga di Bulan April. Pada pelatihan ini dirancang sedemikian rupa,
dimulai dengan pengenalan Lentera Negeri dan tanggung jawab kaum terdidik, pendekatan
psikologi dalam pembentukan karakter anak, psikologi komunikasi. Paling menarik dalam
Training ini yakni menggunakan metode Mikro Teaching dengan simulasi mengajar yang
menggambarkan kondisi kelas sekolah anak negeri.
Sebagai ajang evaluasi proses pembelajaran selama enam bulan dengan melakukan program
English Fun Day (EFD). Nuansa games sehingga evaluasi yang dilaksanakan tidak terkesan
kaku. Bermain, belajar dan bergembira. Muatannya adalah games dan conversation. English Fun
Day pertama kali dilaksanakan di bulan Januari 2014. Bertempat di tepi danau Unhas
Tamalanrea. Selanjutnya EFD yang kedua bulan April 2015 dilaksanakan di Benteng Rotterdam.
Mengingat motivasi orangtua sangat kurang, sehingga bersama Lentera Negeri memegang
peranan peranan penting mengapresiasi cinta belajar, minat membaca, dan semangat sekolah.
Sekolah anak negeri tersebar diberbagai wilayah di kota Makassar, dari kelas A sampai kelas E.
Kelas A dan B beralamat di Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Blok AE no. 145, kelas C di
rappokalling, ada juga kelas di Antang dan Daya, sedangkan kelas E berada di Kabupaten
Jeneponto kecamatan Kelara.
Banyak yang mengusulkan agar Lentera Negeri mengepakkan sayapnya hingga ke luar Makassar
dan di daerah yang ada di Sulawesi Selatan. Namun para pengurus masih berbenah dan mencoba
mempersiapkan lebih dahulu relawan untuk didaerah yang akan dijadikan tempat sekolah anak
negeri.
Sekolah anak negeri adalah bimbingan belajar gratis bekerja sama dengan Taman Pengajian Al-
Qur’an untuk anak-anak dari keluarga miskin yang dilakukan 1-2 kali seminggu. Materi yang
diberikan sekolah anak negeri atau taman pengajian al-Qur’an plus adalah pelajaran yang
dianggap sulit oleh anak-anak disekolah, sehingga tidak mampu bersaing dengan anak-anak
lainnya dan materi yang dianggap penting untuk bekalnya kedepan. Beberapa materi diantaranya
bahasa inggris, matematika, tajwid dan kaligrafi. Selain juga berkomitmen membentuk karakter
dan meningkatkan motivasi anak didiknya agar tidak putus sekolah. Sekolah anak negeri juga
dilengkapi dengan perpustakaan guna meningkatkan minat baca anak-anak negeri.
Program beasiswa peduli anak yatim diberikan sejak Sekolah Dasar (SD) atau Sekolah
Menengah Pertama (SMP) sampai tamat Sekolah Menengah Atas (SMA) pertriwulan kepada
anak yatim. Langsung memberikan beasiswa kepada siswa yang bersangkutan dengan
mendatangi rumahnya.
Sampai tahun 2015, Lentera Negeri telah memberikan beasiswa kepada dua anak SMA, empat
anak SMP, dan selebihnya lima anak SD. Besar beasiswa untuk SD 75.000 perbulan, untuk SMP
Rp 100.000 perbulan, dan SMA Rp 150.000 perbulan. Penerima beasiswa nantinya mendapat
pendampingan kakak asuh yang ditunjuk oleh Lentera Negeri. Kakak asuh wajib mengunjungi
adik asuhnya minimal 2 kali dalam sebulan dan memantau perkembangan pendidikan adik asuh.
Beasiswa ini nantinya akan berhenti ketika siswa tersebut tamat SMA, dengan demikian Lentera
Negeri membantu dalam pengurusan beasiswa di Perguruan Tinggi Negeri agar pendidikannya
tidak terputus hingga SMA.
Lentera Negeri juga memberikan bantuan kepada taman pengajian Al-Qur’an yang memiliki
banyak siswa dari kalangan tidak mampu yang tidak menarik tarif bagi anak didiknya. Secara
insidentil relawan Lentera Negeri juga berbagi pengalaman dengan anak didik TPQ untuk
meningkatkan motivasi belajarnya.
Sumber pendanaan Lentera Negeri berasal dari donatur tetap dan donatur tidak tetap baik secara
perseorangan maupun kelembagaan yang sifatnya tidak mengikat. Lentera Negeri tidak
menerima bantuan dari partai politik, afiliasi partai politik dan untuk kepentingan politis tertentu.
Laporan kegiatan dan laporan keuangan Lentera Negeri akan disampaikan tanggal 17 setiap
bulannya yang akan dikirimkan kepada setiap donatur dan relawan lewat email dan facebook.
Besar donasi tetap yaitu Rp 50.000 atau Rp 25.000 perbulan sesuai persetujuan Donatur.
Pembayaran donasi bisa diakumulasi untuk beberapa bulan. Donatur tidak tetap dapat dilakukan
setiap saat.
Hardianti
Komentar
Posting Komentar