Langsung ke konten utama

Tanpa di Beri Ransum, Sisa Kuning Telur Cukup untuk Memenuhi Kebutuhan Hidup DOC Selama 48 Jam Setelah Menetas



              
Ayam merupakan ternak yang bersifat homeotermis, artinya ayam akan selalu berusaha menjaga suhu tubuhnya tetap konstan, tidak mengikuti suhu lingkungan. Cara yang dipakai ayam untuk mengurangi panas tubuh yaitu dengan radiasi, konduksi, konveksi, dan evaporasi (Nort dan Bell, 1990). Aktivitas pelepasan panas tubuh dipengaruhi oleh faktor seperti model kandang, system pemanasan, ventilasi “litter”, model lantai, kelembaban dan suhu lingkungan.
                 Di Indonesia yang beriklim tropis, temperature lingkungan di daratan rendah, di musim kemarau dapat mencapai temperature 33-34 ᵒC. kenaikan  temperature 21,1-32,2  ᵒC konsumsi ransum akan berkurang hingga 20,2 %, dengan demikian suhu lingkungan sangat mempengaruhi penampilan produksi dari ayam broiler.
                 Program pembatasan pakan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak akibat konsumsi pakan berlebihan pada sistem pemberian ad libitum. Metode pembatasan dapat dilakukan dengan cara pemuasaan. Pemuasaan dilakukan selama beberapa jam tertentu. Program pemuasaan pada awal pertumbuhan menunjukkan adanya indikasi penurunan lemak karkas, selain itu juga dapat memperbaiki efisiensi penggunaan pakan (Al-Thaleb, 2003).
                 Apabila makanan dapat ditekan serendah mungkin dan seefisien mungkin tanpa berpengaruh buruk terhadap performen, produksi dan respon fisiologis. Awal kehidupan Day Old Chick (DOC) membutuhkan panas “brooder” yang cukup tinggi, karena mereka baru menetas dan belum mempunyai bulu. Seiring bertambahnya umur, temperature “brooder” dikurangi. Kehilangan panas pada ayam tergantung terutama pada besaranya unggas, suhu lingkungan dan kualitas dari bulu-bulu  penutupnya. Ketika temperature ruangan menurun, unggas dengan bulu penutup sedikit mengalami kehilangan panas yang lebih besar. Unggas dapat mengubah kehilangan panas untuk mengontrol temperature tubuh mereka. Ayam yang terlalu kepanasan akan mengalihkan aliran darah ke jengger dan pial di kepala dan juga meningkatkan aliran darah ke kaki.
                 Peternak sering berangapan, bahwa DOC yang baru tiba dikandang tidak boleh segera diberi pakan. Pemuasaan ini dianggap akan memberikan kesempatan terjadinya penyerapan sisa kuning telur semaksimal mungkin. Kuning telur ternyata tidak mampu memenuhi kebutuhan anak ayam (meskipun pada hari pertama kehidupan) terutama untuk pertumbuhan. Pemberian pakan pada anak ayam yang sedini mungkin tidak hanya meningkatkan proses metabolism, tetapi juga mempercepat gertakan pada system immunitas dan mempercepat pertumbuhan organ-organ system pencernaannya, yang pada akhirnya berdampak pada respon fisik, fisiologis maupun tingkah laku.
                 Bangsa Unggas bersifat homeotermis, maka temperature organ dalam misalnya otak, jantung, usus dan lain-lain cenderung konstan. Terdapat fenomena, jumlah panas yang dihasilkan oleh aktivitas otot dan metabolism jaringan/HP sebanding dengan jumlah panas yang hilang/HL, maka bilamanan HP melebihi HL temperature tubuh akan naik, sedangkan bila HL melebihi HP, suhu tubuh akan turun.
                 Gangguan penyerapan kuning telur akan berdampak pada gangguan nutrisi yang terlihat pada pertumbuhan yang lebih lambat. Kuning telur yang tersisa akan terkontaminasi oleh mikroorganisme, menyebabkan terjadinya radang pusar DOC (omhalistis).
                 Sifat khusus Unggas adalah mengkonsumsi pakan untuk memperoleh energy, sehingga konsumsi pakan tiap harinya berhubungan erat dengan kadar energy (Tilman, et al, 1986). Kadar energy dalam pakan menentukan banyaknya pakan yang dikonsumsi dan tidak semua sumber energy potensial dapat dipergunakan oleh ayam. Konsumsi pakan dipengaruhi pula oleh temperature lingkungan. Temperature lingkungan yang tinggi akan menyebabkan rendahnya konsumsi pakan, sehingga ternak yang dipelihara didaerah yang bertemperatur tinggi harus diberi pakan yang mempunyai kadar protein dan energy yang tinggi disertai dengan meningkatnya kadar nutrient lainnya (Wahyu, 1992).
                 Selanjutnya Nort dan Bell (1990) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi konversi pakan yaitu jenis kelamin, ayam jantan lebih baik dari ayam betina, umur,  kesehatan ayam, kanibalisme dan temperature, konsumsi menjadi buruk pada temperature yang ekstrim.
              Sisa kuning telur akan habis dalam waktu 5 hari setelah menetas (Barnes et al., 2003). Cepat atau lambatnya penyerapan sisa kuning telur ini dipengaruhi oleh pemberian ransum dan air minum saat awal kedatangan ayam ke kandang (periode chick in). Hal ini karena gerakan anti peristaltik yang mentransfer kuning telur hingga ke duodenum dirangsang oleh kehadiran makanan di saluran pencernaan (usus). Dari data penelitian E. Gonzales (2000) diketahui bahwa sisa kuning telur digunakan lebih cepat oleh anak ayam yang sudah mendapatkan ransum lebih awal, dibandingkan pada anak ayam yang dipuasakan terlebih dahulu hingga 72 jam.
              Meskipun sebenarnya sisa kuning telur cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup anak ayam hingga umur 3-4 hari tanpa diberi ransum, namun tetap tidak dapat mendukung perkembangan saluran pencernaan dan sistem kekebalan maupun pertambahan berat badannya (World Poultry Vol 22 (4), 2006). Dampak yang terjadi apabila sisa kuning telur terlambat diserap salah satunya memicu timbulnya penyakit omphalitis.
 ===
Hardianti

Komentar

Postingan populer dari blog ini

C L O N I N G I

Prof.Dr.Ir.Herry Sonjaya, DEA  Kenapa harus clone? Alasannya adalah untuk menghasilkan menghasilkan organism dengan kualitas yang diinginkan, hewan rekayasa genetik, Replacing lost or deceased family pets, repopulasi terancam punah atau bahkan spesies punah. METHOD OF SPERM MEDIATED GENE TRANSFER Ø   Interaksi gen eksogenous terjadi tidak secara acak. Ø    Dapat dikerjakan untuk semua jenis ternak yang  menggunakan sperm sebagai alat untuk    bereproduksi. Ø    Sangat sederhana. Reproductive human cloning will help: • Infertile couples: we have received many requests from  infertile couples who cannot have children even after years of infertility treatments. For those people cloning is the only way to have a child of their own genetic offspring. • Homosexuals: they cannot have a child today that is 100% related to them genetically but human cloning will provide this possibility for them. • Families who lost a beloved relative: human cloning can give life a

Peletakan Batu Pertama Kampus Institut Teknologi Pertanian di Takalar

Peletakan batu pertama pembangunan kampus Institut Teknologi Pertanian di Desa Tamasaju, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Jumat (19/3/2021). Institut Pertanian Bogor (IPB) resmi menjalin kerjasama dengan Institut Teknologi Pertanian (ITP) Yayasan Global Panrita Takalar. Kerjasama terjalin melalui nota kesepahaman antara Rektor IPB Prof. Dr. Arif Satria, dengan Rektor ITP Dr. Hj. Irma Andriani, tentang pendidikan, pelatihan, dan pengabdian kepada masyarakat. Penandatanganan ini dilaksanakan di sela-sela kunjungan Rektor IPB ke Takalar untuk memberikan kuliah umum sekaligus peletakan batu pertama pembangunan kampus ITP. Dr. Irma Andriani berharap, di bawah bimbingan IPB, di masa depan ITP dapat menjadi kampus yang cepat maju dan berkembang. "Universitas terbaik di Asia Tenggara, hari ini mengunjungi kita dan ingin membina ITP. Apresiasi yang sebesar-besarnya atas atensi pak Rektor dan seluruh jajaran yang bersedia membimbing ITP yang notabenenya merup

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP LISENSI HAK CIPTA DI BIDANG MUSIK DAN LAGU DI INDONESIA

Sejak lama pembajakan terhadap musik dan lagu telah menjadi fenomena sosial di Indonesia. Pembajakan lagu dilakukan dengan menggunakan berbagai media, seperti kaset, CD (Compaq Disk), VCD (Video Compaq Disk), dan lain-lain. Dengan adanya pembajakan ini kaset-kaset, CD, dan VCD bajakan membanjiri pasaran dengan harga yang jauh lebih murah daripada harga kaset, CD, dan VCD aslinya. Hal ini dapat terjadi karena kaset, CD, dan VCD bajakan itu hanya diproduksi tanpa membayar pajak, sehingga harga jualnya dapat jauh lebih murah. Di lain pihak, konsumen musik dan lagu di Indonesia tentu saja lebih menyukai membeli kaset, CD, dan VCD bajakan itu karena kualitasnya lebih kurang sama dengan yang asli sedangkan harganya jauh lebih murah.