Entah
kesalahan apa yang telah saya perbuat, berkali-kali diingatkan untuk tidak
mengendarai motor jadulku dengan jarak
yang terlalu jauh. Akan tetapi saya terkadang cuek akan hal tersebut. Pada hari
Jumat 30 Januari 2015 saya berkunjung ke Barru tempat kelahiran orangtua
laki-laki yang sering saya panggil Etta. Berpikir bahwa kapan lagi saya
mendapat kesempatan jalan-jalan dan silaturahmi, persoalan dari Senin hingga
Jumat saya bekerja sedangkan Sabtu dan Minggu kuliah.
Ketika
liburan kuliah tiba dan waktu yang begitu singkat. Saya inisiatif untuk liburan
ke kota Barru. Hari Minggu sore saya kembali ke Makassar. Keesokan harinya
sekira pukul 19.00 Wita, ketika ingin meninggalkan kantor ku, seperti biasanya saya mencoba menstrarter motorku
namun tidak kunjung menyala.
Sungguh
sangat rempong ketika motorku bermasalah, saya pun tak bisa kemana-mana. Semua menjadi
tertunda, baik itu pekerjaan kantor atau hal lainnya. Saya pun harus meminta
tolong kesana kemari seseorang yang bersedia menolongku mengantar kesana
kemari. Terima kasih yah untuk kalian yang telah berbaik hati mengantarku.
Sehari
sebelum keberangkatan ke Bogor, saya
harus mengurus segala persiapan. Sebelumnya motorku di cek oleh saudara
perempuanku (Ani). Namun, motorku sudah terlanjur kehabisan oli dan Ani pun
tidak sanggup memperbaikinya. Karena kerusakannya sudah terlalu parah, dan seharusnya
langsung dibawa ke bengkel.
Akan
tetapi, kami tidak langsung membawanya ke bengkel. Memutuskan berangkat ke Bogor
dengan membiarkan motorku dalam kondisi sekarat. Berharap kak Ani membawa
temannya untuk memeriksanya kembali motor yang saya titip di kantorku dan itu
adalah janjinya. Kenapa kami tidak langsung membawanya ke bengkel? Ketakutan kami
nantinya akan dibodoh-bodohi.
Akhirnya
saya pun berangkat ke Bogor untuk mengikuti pertemuan dan evaluasi program
selama tiga hari. Ketika kembali di Makassar, ternyata kak Ani tidak memenuhi
janjinya. Lantaran kesibukannya mengurusi adik pertama ku yang sakit serta
mengantar dan menjemput adik pertamaku.
Mengampiri
satu minggu kedatanganku dari Bogor, kerjaanku hanya merepotkan teman-temanku
untuk mengantar jemput. Akhirnya ingatanku
tertuju kepada teman kuliahku di Pascasarjana Unhas, setahuku dia adalah
seorang mekanik. Mencoba menghubunginya, dan Dia pun memberikan respon yang
baik. Besoknya, Rabu 11 februari 2015, Edison datang ke kantor ku, kemudian
mengambil motorku lalu membawa ke rumahnya.
Beberapa
jam kemudian kawan Edison lalu mengirimkan foto-foto motorku yang telah
dibongkar sedemikian rupa. Memberitahu bentuk kerusakannya. Sekira dua hari proses pengerjaannya. Edi lalu
membawakannya ke kantorku. Saya sangat senang dengan motorku yang sekarang karena sudah dipermak oleh saudara Edi.
Beribu ucapan terima kasih ku persembahkan untuk kamu saudara Edi, berkat kamu saya tidak rempong lagi untuk bepergian. Semoga kawan Edison diberi rezeki yang melimpah dan cita-citamu terkabul. Aamiin
Komentar
Posting Komentar