Ayam Arab (Gallus
turcicus) berasal dari ayam hutan dan merupakan salah satu ayam buras yang
sudah beradaptasi di Indonesia dan mampu bereproduksi dengan kandungan pakan
bernutrisi rendah. Ayam Arab lebih menguntungkan dibandingkan dengan ayam
kampung, karena ayam kampung hanya mampu memproduksi telur 39- 130 butir per
tahun, sedangkan ayam Arab bila dibudidayakan secara intensif setiap tahun
dapat bertelur hingga 280 butir (Binawati, 2008).
Ayam Arab yang dikenal
di masyarakat ada dua jenis yaitu ayam Arab putih (Silver) dan merah (Gold).
Ayam Arab Silver mempunyai ciri-ciri warna bulu putih bertotol-totol
hitam, dan di bagian kaki terdapat pigmen berwarna hitam, sedangkan ayam Arab Gold
mempunyai ciri-ciri warna bulu merah keemasan dan bertotol-totol hitam di
bagian sayap. Menurut Achmanu dan Muharlien (2011), ayam Arab berasal dari
bangsa yang sama akan tetapi strain/galur berbeda. Bangsa adalah suatu kelompok
ternak ayam yang memiliki persamaan dalam bentuk morphologis, sifat-sifat
physiologis dan bentuk anatomi. Strain/galur merupakan hasil seleksi dari breeding
untuk tujuan tertentu seperti komersial atau nilai ekonomi.
Ayam Arab mulanya
kurang mendapat perhatian dari para peternak. Kini ayam Arab mulai dikembangkan
dan ditingkatkan produksinya, karena ayam Arab termasuk salah satu jenis ayam
penghasil telur yang cukup potensial karena produksi telurnya tinggi menyerupai
produktivitas ayam ras petelur dan memiliki karakteristik telur yang menyerupai
ayam kampung. Ayam Arab merupakan ayam petelur unggul yang digolongkan kedalam
ayam tipe ringan dengan bobot badan umur 40 minggu mencapai 2.035g. Ayam Arab mulai
berproduksi pada umur 4,5 - 5,5 bulan dengan puncak pada umur 8-9 bulan, dan digantikan
pullet baru pada umur 1,5 – 2 tahun. Produksi telur ayam Arab tergolong tinggi
yaitu 190-250 butir/tahun dengan bobot telur rata- rata 30-35g/butir. Umur pertama
bertelur ayam Arab berkisar antara 135-150 hari, kandungan protein tinggi
sebesar 20,05%, dan kadar lemak rendah sebesar 7,81%. Ayam Arab tidak memiliki sifat
mengeram sehingga waktu bertelurnya menjadi lebih panjang (Iskandar dan Sartika, 2008).
Julukan
ayam arab silver muncul setelah
adanya persilangan antara ayam arab silver
jantan (Silver braekels) dan ayam ras
petelur merah (Leghorn), sementara ayam arab golden merupakan hasil persilangan antara ayam arab silver jantan (Silver braekels) dengan ayam kampung merawang betina (Pambhudi,
2003). Kemampuan produksi telur ayam arab silver
dan golden cukup tinggi menyerupai
produkvitas ayam petelur ras, yaitu mencapai 200 – 300 butir per tahun dengan
rataan bobot telur 35 – 45 g, dan mempunyai warna kerabang putih kekuningan dan
coklat sehingga banyak orang yang tidak dapat membedakan telur ayam arab dengan
ayam kampung.
*"sempat buka http://www.zalora.co.id/product-index/baju-pesta-wanita/" atau "saya melihat koleksi baju pesta wanita di Zalora ". http://www.zalora.co.id/product-index/baju-pesta-wanita/.
Komentar
Posting Komentar