Langsung ke konten utama

Pencernaan Karbohidrat di Dalam Usus Ruminansia

Karbohidrat tercerna ( pati, selulosa dan hemi selulosa) dan polisakarida selluler dari mikroba yang lolos dari fermentasi rumen, akan masuk ke dalam usus sebagai digesta, jumlahnya 10-20 % dari karbohidrat yang dicerna. Jumlah selulosa atau pati yang tahan dari degradasi rumen, dipengaruhi oleh pakan itu sendiri atau prosesing. Misalnya pati dari jagung giling dapat dicerna 20 % nya di usus halus oleh enzim yang sama dengan monogastrik.Pencernaan pati di usus halus akan menghasilkan energi yang dapat digunakan oleh induk semang lebih efisien daripada didegradasi oleh mikroba rumen, dimana akan hilang sebagai CH4 atau panas.   Selulosa, hemiselulosa dan pati yang lolos dari usus halus difermentasi jugadi dalam cecum menjadi VFA, CO2 dan CH4 dengan jalur yang sama dengan di dalam rumen. VFA yang terbentuk di cecum ini (ruminan atau kuda) di serap masuk ke dalam sirkulasi darahdan digunakan di jaringan, seperti yang terjadi di dalam rumen (Riis, P.M. (eds). 1983).
Proses pencernaan karbohidrat pada ruminansia yang terjadi yang terjadi di dalam retikulo-rumen oleh mikrooraganisme selanjutnya disebut fermentasi karbohidrat. Di dalam retikulo rumen tersebut, baik fraksi yang mudah tersedia (pati, dextrin, dan pektin) maupun fraksi serat (selulosa, hemiselosa) akan mengalami perombakan menjadi produk yang dapat diabsorbsi dan dicerna di dalam usus halus.

Karbohidrat yang mencangkup isi sel (gula, pati) dan dinding sel (selulosa dan hemi selulosa) akan dicerna di dalam retikulo-rumen oleh enzim yang dihasilkan mikroorganisme rumen menjadi gula sederhana. Mikroorganisme menggunakan gula sederhana ini sebagai sumber energi untuk pertumbuhan dan menghasilkan produk akhir yang dimanfaatkan oleh ternak induk semang. Produk akhir fermentasi karbohidrat meliputi asam lemak terbang(Volatille Fatty Acid = VFA) dan gas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

C L O N I N G I

Prof.Dr.Ir.Herry Sonjaya, DEA  Kenapa harus clone? Alasannya adalah untuk menghasilkan menghasilkan organism dengan kualitas yang diinginkan, hewan rekayasa genetik, Replacing lost or deceased family pets, repopulasi terancam punah atau bahkan spesies punah. METHOD OF SPERM MEDIATED GENE TRANSFER Ø   Interaksi gen eksogenous terjadi tidak secara acak. Ø    Dapat dikerjakan untuk semua jenis ternak yang  menggunakan sperm sebagai alat untuk    bereproduksi. Ø    Sangat sederhana. Reproductive human cloning will help: • Infertile couples: we have received many requests from  infertile couples who cannot have children even after years of infertility treatments. For those people cloning is the only way to have a child of their own genetic offspring. • Homosexuals: they cannot have a child today that is 100% related to them genetically but human cloning will provide this possibility for them. • Families who lost a beloved relative: human cloning can give life a

Peletakan Batu Pertama Kampus Institut Teknologi Pertanian di Takalar

Peletakan batu pertama pembangunan kampus Institut Teknologi Pertanian di Desa Tamasaju, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Jumat (19/3/2021). Institut Pertanian Bogor (IPB) resmi menjalin kerjasama dengan Institut Teknologi Pertanian (ITP) Yayasan Global Panrita Takalar. Kerjasama terjalin melalui nota kesepahaman antara Rektor IPB Prof. Dr. Arif Satria, dengan Rektor ITP Dr. Hj. Irma Andriani, tentang pendidikan, pelatihan, dan pengabdian kepada masyarakat. Penandatanganan ini dilaksanakan di sela-sela kunjungan Rektor IPB ke Takalar untuk memberikan kuliah umum sekaligus peletakan batu pertama pembangunan kampus ITP. Dr. Irma Andriani berharap, di bawah bimbingan IPB, di masa depan ITP dapat menjadi kampus yang cepat maju dan berkembang. "Universitas terbaik di Asia Tenggara, hari ini mengunjungi kita dan ingin membina ITP. Apresiasi yang sebesar-besarnya atas atensi pak Rektor dan seluruh jajaran yang bersedia membimbing ITP yang notabenenya merup

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP LISENSI HAK CIPTA DI BIDANG MUSIK DAN LAGU DI INDONESIA

Sejak lama pembajakan terhadap musik dan lagu telah menjadi fenomena sosial di Indonesia. Pembajakan lagu dilakukan dengan menggunakan berbagai media, seperti kaset, CD (Compaq Disk), VCD (Video Compaq Disk), dan lain-lain. Dengan adanya pembajakan ini kaset-kaset, CD, dan VCD bajakan membanjiri pasaran dengan harga yang jauh lebih murah daripada harga kaset, CD, dan VCD aslinya. Hal ini dapat terjadi karena kaset, CD, dan VCD bajakan itu hanya diproduksi tanpa membayar pajak, sehingga harga jualnya dapat jauh lebih murah. Di lain pihak, konsumen musik dan lagu di Indonesia tentu saja lebih menyukai membeli kaset, CD, dan VCD bajakan itu karena kualitasnya lebih kurang sama dengan yang asli sedangkan harganya jauh lebih murah.