Short Chours "Pelatihan Penelitian Sosial dan Budaya" yang diselenggarakan oleh Iranian Corner Universitas Hasanuddin dan Penerbit Kampus identitas Universitas Hasanuddin. Bertempat di sekretariat Pk. identitas Unhas, Sabtu-Minggu (24-25) Mei 2014. Renita Santi sebagai pemateri dalam pelatihan tersebut, adalah dosen Politeknik Negeri Ujungpandang, sekarang sementara menyelesaikan study S3 di Tilburg University.
Berikut materi yang ditampilkan dalam power point:
Berikut materi yang ditampilkan dalam power point:
Pengantar Menuju
Riset
What is Research?
The systematic study of materials and
sources in order to establish facts and reach new conclusions (The Oxford
English Dictionary, 2002)
Proses yang menghasilkan pertanyan dan
jawaban secara terus menerus
Riset sebagai Thinking
Person’s Game
Proses kreatif dan strategis
Assessing, reassessing, dan membuat
keputusan tentang bagaimana cara terbaik menyampaikan informasi yang terpercaya
Melakukan analisa yang layak
Membuat kesimpulan yang meyakinkan
Riset sebagai Thinking
Person’s Game
Proses kreatif dan strategis
Assessing, reassessing, dan membuat
keputusan tentang bagaimana cara terbaik menyampaikan informasi yang terpercaya
Melakukan analisa yang layak
Membuat kesimpulan yang meyakinkan
Riset sebagai
Kerja Otak
Otak Kiri: Analitik, Logis, Temporal,
Sekuensial, Teratur, Sistematik, Formal, Linier, Verbal, Faktual, Konkrit
Otak Kanan: Intuitif, Spontan, Atemporal,
Acak, Tersebar, Informal, Holistik, Non-verbal, Imajinatif, Metaforik
“The intuitive mind is a sacred gift and
the rational mind is a faithful servant. We have created a society that honors
the servant and forgotten the gift” (Einstein, 1931)
Peneliti yang baik:
Orisinal, inovatif dan imajinatif tapi tau
mau ke mana
Berpikir di luar kotak tapi tetap sesuai
target
Pakai intuisi tapi bisa membagi logika
intuisinya
Cair dan fleksibel tapi berhati-hati dan
punya metode
Imajinatif, menginspirasi dan berbakat
tapi realistis dan praktis dalam mengembangkan metodenya
Positivisme
Tujuan dari risetnya: menjelaskan
pengalaman melalui observasi dan pengukuran sehingga dapat memperkirakan
hal-hal yang terjadi di sekeliling kita
Ruang sosial adalah objek yang dapat
dipelajari secara saintifik (ilmiah)
Fenomena sosial didekati dengan metode
ilmiah
Membuat asumsi-asumsi tentang realitas dan
sifat penelitian
Dunia
Entitas yang tetap
Dapat diketahui sepenuhnya oleh manusia
Dapat diprediksi: ada hukum, teori, asas
Tunggal: kebenaran berlaku sama di mana
saja
Sifat Penelitian
Murni usaha ilmiah
Mengikuti serangkaian aturan dan prosedur
Empiris: melibatkan panca indra
Reduksionis: yang dipelajari bagian bagian
dan bukan sistem atau hubungan antar bagian
Positivisme
Peneliti
Harus ahli di bidangnya
Selalu objektif, bias tidak dimasukkan
dalam upaya ilmiah
Memproduksi ilmu pengetahuan yang bebas
nilai dan kepentingan
Metode
Deduktif, berdasar teori mencari
konfirmasinya melalui observasi
Dipengaruhi oleh hipotesis: hasil sama
jika diulang beberapa kali
Dapat direproduksi: metode dan prosedur
dapat diulang peneliti lain dengan hasil yang menyerupai
Hasil
Bisa diaplikasikan dalam skala luas
Kuantitatif
Statistik
Dapat digeneralisir
Post-Positivisme
Dunia
Mungkin tidak bisa diketahui seluruhnya
Kompleks dan bisa diinterpretasikan
berbagai rupa
Ambigu
Tidak tetap: kebenaran tergantung pada
kemampuan memahami perubahan fenomena
Beragam
Sifat Penelitian
Intuitif: dugaan, penafsiran metaforik
dianggap sebagai cara yang layak digunakan untuk memahami dunia
Holistik: mempelajari sistem, keseluruhan
Peneliti
Partisipasi dan kolaborasi: bekerja
bersama atau untuk peserta
Subjektif: terikat pada nilai
Mengakui bias yang mempengaruhi studinya
Metode
Induktif: observasi ke teori
Pendekatan sistematik dan akurat terhadap
penelitian
Bisa diaudit: metode dapat diverifikasi
melalui penjelasan yang transparan
Hasil
Mengakui keunikan setiap situasi/kelompok
budaya
Idiographic: tidak bisa digeneralisasi
Transferable: pelajaran yang diperoleh
bisa ditransfer pada konteks yang berbeda
Valuable: punya nilai perubahan
kualitatif
Bagaimana
Memahami Dunia?
Positivisme: pengetahuan sejati itu ilmiah
dan dapat diperoleh melalui metode ilmiah
Empirisme: konsep diperoleh melalui panca
indera
Interpretivisme: mengakui dan
mengeksplorasi interpretasi historis dan kultural
Konstruktivisme: Makna sesuatu berasal
dari konstruksi yang dibuat manusia dalam interaksi dan interpretasi
Subjektivisme: menekankan elemen subjektif
dalam pengalaman manusia dan pengalaman dalah guru manusia yang terbaik
Pendekatan
Metodologis Apa yang Tepat?
Metode Ilmiah: prosedur metodologis
logico-hipotetico-verifikasi
Etnografi: eksplorasi terhadap suatu
budaya dengan mencoba memahami, menjelaskan dan menginterpretasi dari sudut
pandang pelaku
Fenomenologi: deskripsi atas fenomena
sebagaimana adanya
Etnometodologi: mempelajari metode yang
digunakan manusia untuk memahami dunia mereka dan aktivitas keseharian
Action research: strategi untuk mengetahui
tindakan dan pengetahuan yang terintegrasi melalui siklus dan upaya
partisipatoris
Metode apa yang digunakan
untuk mengumpulkan data?
Wawancara: structured dan
semi/unstructured
Survey
Analisis Dokumen
Documentary analysis
Discourse analysis (analisis wacana)
Observasi: partisipasi dan non-partisipasi
Bagaimana Jenis
Data yang Dikumpulkan?
Kuantitatif
Kualitatif
Bagaimana
Menganalisa Data?
Analisis Statistik
Analisis Tematik
Paradigma
Penelitian
Positivisme
*
Ontologi
Realist: realitas
ada di luar sana dipengaruhi oleh mekanisme dan hukum alam. Urusan sains adalah
menemukan sifat sesungguhnya dari realitas dan bagaimana realitas bekerja
*
Epistemologi
Objectivist:
pertanyaan diberikan pada alam dan biarkan alam yang menjawab, peneliti tidak
terlibat.
*
Metodologi
Eksperimen
empiris: pertanyaan dan hipotesis dibuat di awal studi dan harus diuji kembali
melalui serangkaian prosedur
Post-positivisme
*
Ontologi
Critical realist:
realitas ada tapi tidak selalu dapat dipahami karena sangat dipengaruhi dengan
hukum2 di alam
*
Epistemologi
Modified
Objectivist: objektivitas harus ada, tapi bisa diperkirakan dengan penekanan
pada tradisi kritis dan komunitas kritis
*
Metodologi
Modified
Experimental: menekankan pada pengulangan, menggunakan kuakitatif, lebih
tergantung pada grounded theory, memperkenalkan penemuan sebagai proses
penelitian
Teori Kritis
*
Ontologi
Critical
Realist sebagaimana di
post-positivism
*
Epistemologi
Subjectivist: nilai mempengaruhi penelitian
*
Metodologi
Dialogic,
transformative:
meniadakan kesadaran-kesadaran yang salah mendorong dan memfasilitasi perubahan
Konstruktivisme
*
Ontologi
Relativist:
realitas ada sebagai bentuk berbagai konstruksi mental, berdasar pada
konstruksi dan pengalaman sosial, lokal dan spesifik, tergantung pada individu2
yang menganutnya
*
Epistemologi
Subjectivist:
peneliti dan yang diteliti adalah entitas yang satu. Hasil penelitian adalah
hasil interaksi keduanya
*
Metodologi
Hermeneutic,
dialectic: konstruksi individu2 diperoleh secara hermeneutik, dibandingkan dan
dibedakan secara dialektis dengan tujuan menemukan konstruksi baru dimana ada
kesepakatan substansial
Komentar
Posting Komentar