
Berikut materi yang ditampilkan dalam power point:
Pengantar Menuju
Riset
What is Research?
› The systematic study of materials and
sources in order to establish facts and reach new conclusions (The Oxford
English Dictionary, 2002)
› Proses yang menghasilkan pertanyan dan
jawaban secara terus menerus
Riset sebagai Thinking
Person’s Game
› Proses kreatif dan strategis
› Assessing, reassessing, dan membuat
keputusan tentang bagaimana cara terbaik menyampaikan informasi yang terpercaya
› Melakukan analisa yang layak
› Membuat kesimpulan yang meyakinkan
Riset sebagai Thinking
Person’s Game
› Proses kreatif dan strategis
› Assessing, reassessing, dan membuat
keputusan tentang bagaimana cara terbaik menyampaikan informasi yang terpercaya
› Melakukan analisa yang layak
› Membuat kesimpulan yang meyakinkan
Riset sebagai
Kerja Otak
› Otak Kiri: Analitik, Logis, Temporal,
Sekuensial, Teratur, Sistematik, Formal, Linier, Verbal, Faktual, Konkrit
› Otak Kanan: Intuitif, Spontan, Atemporal,
Acak, Tersebar, Informal, Holistik, Non-verbal, Imajinatif, Metaforik
› “The intuitive mind is a sacred gift and
the rational mind is a faithful servant. We have created a society that honors
the servant and forgotten the gift” (Einstein, 1931)
› Peneliti yang baik:
› Orisinal, inovatif dan imajinatif tapi tau
mau ke mana
› Berpikir di luar kotak tapi tetap sesuai
target
› Pakai intuisi tapi bisa membagi logika
intuisinya
› Cair dan fleksibel tapi berhati-hati dan
punya metode
› Imajinatif, menginspirasi dan berbakat
tapi realistis dan praktis dalam mengembangkan metodenya
Positivisme
› Tujuan dari risetnya: menjelaskan
pengalaman melalui observasi dan pengukuran sehingga dapat memperkirakan
hal-hal yang terjadi di sekeliling kita
› Ruang sosial adalah objek yang dapat
dipelajari secara saintifik (ilmiah)
› Fenomena sosial didekati dengan metode
ilmiah
› Membuat asumsi-asumsi tentang realitas dan
sifat penelitian
› Dunia
› Entitas yang tetap
› Dapat diketahui sepenuhnya oleh manusia
› Dapat diprediksi: ada hukum, teori, asas
› Tunggal: kebenaran berlaku sama di mana
saja
› Sifat Penelitian
› Murni usaha ilmiah
› Mengikuti serangkaian aturan dan prosedur
› Empiris: melibatkan panca indra
› Reduksionis: yang dipelajari bagian bagian
dan bukan sistem atau hubungan antar bagian
Positivisme
› Peneliti
› Harus ahli di bidangnya
› Selalu objektif, bias tidak dimasukkan
dalam upaya ilmiah
› Memproduksi ilmu pengetahuan yang bebas
nilai dan kepentingan
› Metode
› Deduktif, berdasar teori mencari
konfirmasinya melalui observasi
› Dipengaruhi oleh hipotesis: hasil sama
jika diulang beberapa kali
› Dapat direproduksi: metode dan prosedur
dapat diulang peneliti lain dengan hasil yang menyerupai
› Hasil
› Bisa diaplikasikan dalam skala luas
› Kuantitatif
› Statistik
› Dapat digeneralisir
Post-Positivisme
› Dunia
› Mungkin tidak bisa diketahui seluruhnya
› Kompleks dan bisa diinterpretasikan
berbagai rupa
› Ambigu
› Tidak tetap: kebenaran tergantung pada
kemampuan memahami perubahan fenomena
› Beragam
› Sifat Penelitian
› Intuitif: dugaan, penafsiran metaforik
dianggap sebagai cara yang layak digunakan untuk memahami dunia
› Holistik: mempelajari sistem, keseluruhan
› Peneliti
› Partisipasi dan kolaborasi: bekerja
bersama atau untuk peserta
› Subjektif: terikat pada nilai
› Mengakui bias yang mempengaruhi studinya
› Metode
› Induktif: observasi ke teori
› Pendekatan sistematik dan akurat terhadap
penelitian
› Bisa diaudit: metode dapat diverifikasi
melalui penjelasan yang transparan
› Hasil
› Mengakui keunikan setiap situasi/kelompok
budaya
› Idiographic: tidak bisa digeneralisasi
› Transferable: pelajaran yang diperoleh
bisa ditransfer pada konteks yang berbeda
› Valuable: punya nilai perubahan
› kualitatif
Bagaimana
Memahami Dunia?
› Positivisme: pengetahuan sejati itu ilmiah
dan dapat diperoleh melalui metode ilmiah
› Empirisme: konsep diperoleh melalui panca
indera
› Interpretivisme: mengakui dan
mengeksplorasi interpretasi historis dan kultural
› Konstruktivisme: Makna sesuatu berasal
dari konstruksi yang dibuat manusia dalam interaksi dan interpretasi
› Subjektivisme: menekankan elemen subjektif
dalam pengalaman manusia dan pengalaman dalah guru manusia yang terbaik
Pendekatan
Metodologis Apa yang Tepat?
› Metode Ilmiah: prosedur metodologis
logico-hipotetico-verifikasi
› Etnografi: eksplorasi terhadap suatu
budaya dengan mencoba memahami, menjelaskan dan menginterpretasi dari sudut
pandang pelaku
› Fenomenologi: deskripsi atas fenomena
sebagaimana adanya
› Etnometodologi: mempelajari metode yang
digunakan manusia untuk memahami dunia mereka dan aktivitas keseharian
› Action research: strategi untuk mengetahui
tindakan dan pengetahuan yang terintegrasi melalui siklus dan upaya
partisipatoris
Metode apa yang digunakan
untuk mengumpulkan data?
› Wawancara: structured dan
semi/unstructured
› Survey
› Analisis Dokumen
› Documentary analysis
› Discourse analysis (analisis wacana)
› Observasi: partisipasi dan non-partisipasi
Bagaimana Jenis
Data yang Dikumpulkan?
› Kuantitatif
› Kualitatif
Bagaimana
Menganalisa Data?
› Analisis Statistik
› Analisis Tematik
Paradigma
Penelitian
Positivisme
*
Ontologi
Realist: realitas
ada di luar sana dipengaruhi oleh mekanisme dan hukum alam. Urusan sains adalah
menemukan sifat sesungguhnya dari realitas dan bagaimana realitas bekerja
*
Epistemologi
Objectivist:
pertanyaan diberikan pada alam dan biarkan alam yang menjawab, peneliti tidak
terlibat.
*
Metodologi
Eksperimen
empiris: pertanyaan dan hipotesis dibuat di awal studi dan harus diuji kembali
melalui serangkaian prosedur
Post-positivisme
*
Ontologi
Critical realist:
realitas ada tapi tidak selalu dapat dipahami karena sangat dipengaruhi dengan
hukum2 di alam
*
Epistemologi
Modified
Objectivist: objektivitas harus ada, tapi bisa diperkirakan dengan penekanan
pada tradisi kritis dan komunitas kritis
*
Metodologi
Modified
Experimental: menekankan pada pengulangan, menggunakan kuakitatif, lebih
tergantung pada grounded theory, memperkenalkan penemuan sebagai proses
penelitian
Teori Kritis
*
Ontologi
Critical
Realist sebagaimana di
post-positivism
*
Epistemologi
Subjectivist: nilai mempengaruhi penelitian
*
Metodologi
Dialogic,
transformative:
meniadakan kesadaran-kesadaran yang salah mendorong dan memfasilitasi perubahan
Konstruktivisme
*
Ontologi
Relativist:
realitas ada sebagai bentuk berbagai konstruksi mental, berdasar pada
konstruksi dan pengalaman sosial, lokal dan spesifik, tergantung pada individu2
yang menganutnya
*
Epistemologi
Subjectivist:
peneliti dan yang diteliti adalah entitas yang satu. Hasil penelitian adalah
hasil interaksi keduanya
*
Metodologi
Hermeneutic,
dialectic: konstruksi individu2 diperoleh secara hermeneutik, dibandingkan dan
dibedakan secara dialektis dengan tujuan menemukan konstruksi baru dimana ada
kesepakatan substansial
Komentar
Posting Komentar