Langsung ke konten utama

Pekerja Rumah Tangga bukan Pembantu juga Baboe

Defenisi Pekerja Rumah Tangga atau Pembantu Rumah Tangga (PRT) menurut Wikipedia adalah orang yang bekerja di dalam lingkup rumah tangga majikannya. Pada masa penjajahan Belanda di Indonesia, PRT disebut baboe. Baboe kini kerap digunakan sebagai istilah konotasi negatif untuk pekerjaan ini.

Kerja-kerja PRT yaitu, memasak sekaligus menghidangkan makanan, mencuci pakaian, membersihkan rumah, dan mengasuh anak-anak, bahkan PRT dapat pula merawat orang lanjut usia. Ada beberapa Negara yang mendatangkan PRT dari luar negeri. Termasuk di Negara Timur Tengah, Hong Kong, Singapura, Malaysia, dan Taiwan. Sumber  utama  pekerja rumah tangga mencakup Filipina, Thailand, Indonesia, Sri langka, dan Ethiopia. Taiwan juga mendatangkan pekerja rumah tangga dari Vietnam dan Mongalia (Sumber: Wikipedia).

Hilangkan kata pembantu dan memulai menggunakan Pekerja Rumah Tangga. Karena peran seorang PRT sangat penting untuk kemaslahatan majikannya. Tanpa PRT pekerjaan rumah tidak mungkin selesai secara maksimal.  Pekerjaan pun tidak begitu mudah untuk diselesaikan, butuh tenaga dan kerja keras.

Sampai sekarang, data tentang PRT di Indonesia sangat tidak mudah didapatkan, dan juga kita tidak bisa mengumpulkan data tentang PRT, karena data tentang PRT dan PRTA belum natural termasuk isu global.

PRT adalah Seorang Perempuan Usia Muda

Kebanyakan pekerja rumah tangga adalah seorang perempuan. Kenapa mesti perempuan? Jadi emansipasi perempuan untuk masuk dirana kerja. Kenapa perempuan kemudian yang lebih banyak? karena pekerjaan domestik ini ditugaskan untuk perempuan.

Perempuan sangat membantu dalam pekerjaan keluarga utamanya di dapur. Tetapi dengan struktur atau pasar kerja yang ada di Indonesia khususnya. Usia produktif  kebanyakan anak muda, tetapi skil dan pendidikannya rendah dan sudah menjadi ciri khas. Pilihan dia yang memilih atau pilihan terpaksa untuk menjadi PRT.

Tenaga Kerja Wanita juga sebagai pahlawan Negara. Sampai seperti itu Negara mengakuinya artinya, memang ada substensi. Kemudian banyak pekerja yang didatangkan  didaerah atau dikampung. Mereka adalah kelompok yang rentan, bahkan kemudian dianggap terpuruk khususnya oleh anak.
 
Karena memang anak-anak bekerja dilapak yang tidak terjangkau (tertutup) dan tidak dianggap sebagai pekerja, tidak dihagai karena tingkat pekerjaan yang tanpa keterampilan, Anak-anak dianggap sebagai pekerjaan yang tidak berketerampilan. Padahal itu pekerjaan yang membutuhkan banyak hal, misalnya cara memasak, cara menggunakan peralatan elektronik, dan yang paling parah cara mengatur anak.

Ada Asumsi bahwa, menjadi perempuan itu pasti akan menjadi ibu rumah tangga, belum tentu,katanya itu sudah takdir. Kita sudah tahu bahwa PRT sebenarnya merupakan hubungan yang sangat informal antara majikan dan PRT itu sendiri.  Mereka merekrut menjadi PRT karena ada hubungan kekeluargaan, tapi banyak juga praktek-praktek yang mengabaikan hak-hak sebagai keluarga.

Apakah mereka libur? Apakah meraka istirahat? Tidak, mereka tetap melakukan pekerjaan itu, sepanjang majikannya katanya piknik, meskipun mereka diajak piknik, misalnya ke Ancol atau kemana?  Tetapi beda piknik majikan dan PRT. Jam kerja 50% itu tidak normal, kadang setiap jam dibangunkan kalau lagi dibutuhkan.

Pekerja muda yang dimaksud adalah anak  umur 18 tahun atau antara umur 15 dan 16 tahun  termasuk kategori remaja.

Ada beberapa inisiatif untuk beberapa Negara yang mungkin belum meratifikasi, tetapi sudah ada perbaikan tentang tenaga kerjaan. Di sektor domestik ini, selain PRT dewasa juga ada PRT anak. Di dalam sektor ini ada pekerja anak atau pekerja muda, tapi banyak juga yang dibawah umur 18 tahun , 15 sudah termasuk remaja. Bentuk perlindungan pekerja anak sudah ada 182 tentang bentuk-bentuk pekerja anak.

Domestik ini salah satunya, bentuk perlindungannya sudah ada, untuk anak 15 juta setengah. Remaja bisa mengerjakan dan akomodir, ada sekitar 5 juta. Ada pemaksaan, lebih banyak eksploitasi jadi kadang berangkat dari kampung. Faktanya tidak sekolah. Bahkan tahun pertama disekolahin, tahun  ke dua harus bayar sendiri dan 72% adalah perempuan.

Bagaimana kalau misalnya anak perempuan yang bekerja di rumah. Apakah dia bekerja mungkin kalau pembantu menyapu, mencuci, tapi tetap bisa sekolah dan sebagainya. Itu tergantung sosial dan tidak mendapat upah, diri sendiri, rumah tangga, keluarganya. Karena dia perempuan dia harus bekerja sampai kemudian harus meninggalkan.

Mencoba untuk memberikan kontribusi untuk Indonesia, yang paling penting apa yang dilakukan, juga apa yang dipromosikan hak yang layak bagi PRT anak di sektor rumah tangga. Mengapa karena, sebenanrnya ini menjadi suatu kebanggaan bagi Indonesia. Tapi ditingkat implementasinya memang belum terlalu pasif, dan factor-faktor yang didapatkan lebih banyak melanggar hak-hak. Kelompok perempuan adalah kelompok yang paling sering berdampak di dalamnya. (Hardianti)

 NB: Pelatihan Jurnalis "Mempromosikan Pekerjaan Layak bagi PRT di Indonesia"
          ILO Jakarta kerjasama dengan AJI Makassar,
           7-8 September 2013 di Hotel Tree Makassar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

C L O N I N G I

Prof.Dr.Ir.Herry Sonjaya, DEA  Kenapa harus clone? Alasannya adalah untuk menghasilkan menghasilkan organism dengan kualitas yang diinginkan, hewan rekayasa genetik, Replacing lost or deceased family pets, repopulasi terancam punah atau bahkan spesies punah. METHOD OF SPERM MEDIATED GENE TRANSFER Ø   Interaksi gen eksogenous terjadi tidak secara acak. Ø    Dapat dikerjakan untuk semua jenis ternak yang  menggunakan sperm sebagai alat untuk    bereproduksi. Ø    Sangat sederhana. Reproductive human cloning will help: • Infertile couples: we have received many requests from  infertile couples who cannot have children even after years of infertility treatments. For those people cloning is the only way to have a child of their own genetic offspring. • Homosexuals: they cannot have a child today that is 100% related to them genetically but human cloning will provide this possibility for them. • Families who lost a beloved relative: human cloning can give life a

Peletakan Batu Pertama Kampus Institut Teknologi Pertanian di Takalar

Peletakan batu pertama pembangunan kampus Institut Teknologi Pertanian di Desa Tamasaju, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Jumat (19/3/2021). Institut Pertanian Bogor (IPB) resmi menjalin kerjasama dengan Institut Teknologi Pertanian (ITP) Yayasan Global Panrita Takalar. Kerjasama terjalin melalui nota kesepahaman antara Rektor IPB Prof. Dr. Arif Satria, dengan Rektor ITP Dr. Hj. Irma Andriani, tentang pendidikan, pelatihan, dan pengabdian kepada masyarakat. Penandatanganan ini dilaksanakan di sela-sela kunjungan Rektor IPB ke Takalar untuk memberikan kuliah umum sekaligus peletakan batu pertama pembangunan kampus ITP. Dr. Irma Andriani berharap, di bawah bimbingan IPB, di masa depan ITP dapat menjadi kampus yang cepat maju dan berkembang. "Universitas terbaik di Asia Tenggara, hari ini mengunjungi kita dan ingin membina ITP. Apresiasi yang sebesar-besarnya atas atensi pak Rektor dan seluruh jajaran yang bersedia membimbing ITP yang notabenenya merup

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP LISENSI HAK CIPTA DI BIDANG MUSIK DAN LAGU DI INDONESIA

Sejak lama pembajakan terhadap musik dan lagu telah menjadi fenomena sosial di Indonesia. Pembajakan lagu dilakukan dengan menggunakan berbagai media, seperti kaset, CD (Compaq Disk), VCD (Video Compaq Disk), dan lain-lain. Dengan adanya pembajakan ini kaset-kaset, CD, dan VCD bajakan membanjiri pasaran dengan harga yang jauh lebih murah daripada harga kaset, CD, dan VCD aslinya. Hal ini dapat terjadi karena kaset, CD, dan VCD bajakan itu hanya diproduksi tanpa membayar pajak, sehingga harga jualnya dapat jauh lebih murah. Di lain pihak, konsumen musik dan lagu di Indonesia tentu saja lebih menyukai membeli kaset, CD, dan VCD bajakan itu karena kualitasnya lebih kurang sama dengan yang asli sedangkan harganya jauh lebih murah.