Langsung ke konten utama

19 Tahun Aliansi Jurnalis Independen dalam Festival Medianya

Dalam rangka memperingati hari jadinya, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menyelenggarakan kegiatan setiap tahunnya. Memasuki usianya yang ke-19, bertempat di Yogyakarta tepatnya di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardja Soemantri   AJI menyelenggarakan lagi festival media untuk kedua kalinya, Sabtu-Minggu (28-29/09/2013). Setelah Festival media yang  diselenggarakan di Bandung tahun 2012, adapun tema yang diusung pada tahun 2013 ini yaitu “Mencari Kebenaran di Era banjir Informasi”. Agenda kegiatan berupa pameran, workshop, talkshow,lomba-lomba, job fair, pemutaran film, hiburan dan pesta kuliner lokal.
Mencari kebenaran di era reformasi merupakan  tema yang menarik. Menghadirkan pembicara-pembicara yang handal seperti Heru Prasetya, Dwi Sumiaji, Marsiyem (Talkshow: Nasib Kasus Udin), R.Kristiawan, Nurjaman, & R.Arifin (Launcing buku dan Talkshow: Bedah Berita TV), Sapto Anggoro, Suryadem (Jurnalisme Warga dan Bloger Beretika), Dhandy Dwi Laksono (Woekshop Jurnalisme Video), Ahmad Fuadi (Workshop Penulisan Kreatif), Agustinus Wibowo (Penulisan Travelling), Edy Purnomo (Workshop Fotografi),Tommy W. Taslim (Workshop Film Pendek), Bayu Sutiyono (Talkshow Menjadi Presenter TV), Rika Theo (Diskusi Jurnaisme Media Online), Agus Santoso wakil ketua PPATK (Diskusi, peran media dan PPATK terhadap pemberantasan Korupsi dan pencucian uang).  
Banyak pesan dan kesan yang disampaikan dalam kegiatan tersebut, misalkan talkshow nasib kasus udin. Kasus pembunuhan wartawan Fuad Muhammad Safruddin demikianlah nama lengkapnya. Mulai dari tahun 1996 sampai sekarang masih menyisakan pertanyaan besar tentang pelaku pembunuhannya. Udin dari wartawan Bernas Jogja dianiaya oleh orang yang tidak dikenal sampai akhirnya meninggal,itu semua akibat pemberitaan. Sudah 17 tahun kasus ini belum terungkap juga, saya juga bertanya-tanya siapa pembunuh sebenarnya? Selama 17 pula, desakan agar kasus ini dituntaskan, tapi polisi tidak ada pergerakan sama sekali. Jadi jangan pernah melupakan kasus Udin ini.
Talkshow Bedah berita TV, menjadi presenter TV  dan kegiatan lainnya juga menarik. Tapi saya lebih tertarik ke penulisan kreatif yang dibawakan oleh Ahmad fuadi. Banyak motivasi dan inspirasi yang didapatkan dalam materi tersebut. Ahmad fuadi adalah penulis bets seller tahun 2009 dengan novel negeri 5 menara, ranah 3 warna tahun 2011, dan Rantau 1 muara tahun 2013.
Membiasakan dengan menulis, apapun itu yang dekat dengan hati. Meskipun bukan wartawan, menulislah untuk dirimu sendiri. Dengan menulis kita bisa ke luar negeri, membayar listrik, membeli makan, dan banyak lagi. Setiap hari menulis satu halaman, dalam satu tahun kalau dikumpulkan, bisa menjadi 1 buku. Begitulah pesan yang disampaikan oleh beliau. “Menjadi penulis kreatif yang mampu menhasilkan karya tulis yang bagus membutuhkan proses panjang. Karena kerja keras menjadi faktor utama dan bukan hanya bakat saja”. (Hardianti)




  














Komentar

Postingan populer dari blog ini

C L O N I N G I

Prof.Dr.Ir.Herry Sonjaya, DEA  Kenapa harus clone? Alasannya adalah untuk menghasilkan menghasilkan organism dengan kualitas yang diinginkan, hewan rekayasa genetik, Replacing lost or deceased family pets, repopulasi terancam punah atau bahkan spesies punah. METHOD OF SPERM MEDIATED GENE TRANSFER Ø   Interaksi gen eksogenous terjadi tidak secara acak. Ø    Dapat dikerjakan untuk semua jenis ternak yang  menggunakan sperm sebagai alat untuk    bereproduksi. Ø    Sangat sederhana. Reproductive human cloning will help: • Infertile couples: we have received many requests from  infertile couples who cannot have children even after years of infertility treatments. For those people cloning is the only way to have a child of their own genetic offspring. • Homosexuals: they cannot have a child today that is 100% related to them genetically but human cloning will provide this possibility for them. • Families who lost a beloved relative: human cloning can give life a

Peletakan Batu Pertama Kampus Institut Teknologi Pertanian di Takalar

Peletakan batu pertama pembangunan kampus Institut Teknologi Pertanian di Desa Tamasaju, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Jumat (19/3/2021). Institut Pertanian Bogor (IPB) resmi menjalin kerjasama dengan Institut Teknologi Pertanian (ITP) Yayasan Global Panrita Takalar. Kerjasama terjalin melalui nota kesepahaman antara Rektor IPB Prof. Dr. Arif Satria, dengan Rektor ITP Dr. Hj. Irma Andriani, tentang pendidikan, pelatihan, dan pengabdian kepada masyarakat. Penandatanganan ini dilaksanakan di sela-sela kunjungan Rektor IPB ke Takalar untuk memberikan kuliah umum sekaligus peletakan batu pertama pembangunan kampus ITP. Dr. Irma Andriani berharap, di bawah bimbingan IPB, di masa depan ITP dapat menjadi kampus yang cepat maju dan berkembang. "Universitas terbaik di Asia Tenggara, hari ini mengunjungi kita dan ingin membina ITP. Apresiasi yang sebesar-besarnya atas atensi pak Rektor dan seluruh jajaran yang bersedia membimbing ITP yang notabenenya merup

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP LISENSI HAK CIPTA DI BIDANG MUSIK DAN LAGU DI INDONESIA

Sejak lama pembajakan terhadap musik dan lagu telah menjadi fenomena sosial di Indonesia. Pembajakan lagu dilakukan dengan menggunakan berbagai media, seperti kaset, CD (Compaq Disk), VCD (Video Compaq Disk), dan lain-lain. Dengan adanya pembajakan ini kaset-kaset, CD, dan VCD bajakan membanjiri pasaran dengan harga yang jauh lebih murah daripada harga kaset, CD, dan VCD aslinya. Hal ini dapat terjadi karena kaset, CD, dan VCD bajakan itu hanya diproduksi tanpa membayar pajak, sehingga harga jualnya dapat jauh lebih murah. Di lain pihak, konsumen musik dan lagu di Indonesia tentu saja lebih menyukai membeli kaset, CD, dan VCD bajakan itu karena kualitasnya lebih kurang sama dengan yang asli sedangkan harganya jauh lebih murah.