Langsung ke konten utama

Dasar Teknologi hasil ternak ( T E L U R )


Kandungan Nutrisi :

Menurut Arief (2010), kandungan nutrisi dari beberapa telur ternak unggas adalah sebagai berikut :

- Telur Ayam Ras
Lemak : 11.3%
Protein : 12.7%
Karbohidrat : 0.9%
Abu : 1.0%


- Telur Ayam Buras (kampung)
Lemak : 10.3%
Protein : 13.4%
Karbohidrat : 0.9%
Abu : 1.0%

- Telur Itik
Lemak : 14.5%
Protein : 13.3%
Karbohidrat : 1.5%
Abu : 1.1%

- Telur puyuh
Lemak : 11.1%
Protein : 13.1%
Karbohidrat : 1.0%
Abu : 1.1%


Hasil

Berdasarkan praktikum Dasar Teknologi Hasil Ternak mengenai Telur maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Table 1. Hasil Pengamatan Beberapa Uji Kualitas Telur
Jenis Pengamatan Kualitas Telur
Itik Ras Buras Puyuh
A. Eksterior A B A B A B A B
Berat Telur 65.57 65.68 62.48 61.84 40.15 35.12 10.04 8.81
Panjang Telur (mm) 55 59 57 58 50 48 31 29
Lebar Telur (mm) 46 44 44 43 39 38 29 28
Keutuhan AA AA AA AA AA AA AA AA
Kehalusan A AA AA AA A A A AA
Kebersihan B A A AA A A AA AA
Indeks Telur 83.6 74.57 77.19 74.13 78 79.16 93.54 96.55

B. Interior
kebersihan Albumen AA AA AA AA A AA AA
Kekentalan Albumen A AA B B B A AA
Posisi Yolk B A B B B A A
Kebersihan Yolk AA AA A A A AA AA
Kedalaman Rongga Udara (mm) A (6) A AA(4) A(7) A(9) B AA(1) AA(1)
Tinggi Yolk (mm) 20 14 11 9 7 8 8
Lebar Yolk (mm) 57 42 49 51 52 24 21
Berat Yolk (gr) 26.72 18.26 28.63 17.62 20.56 3.06 3.38
Tinggi Albumen (mm) 6 8 4 4 3 4 4
Yolk Indeks (YI) 0.333 2.36
Persentase Yolk (%) 0.29% 0.46% 0.304% 0.38%
Albumen Indeks (AI) 0.042 0.047
Haugh Unit (HU) AA AA

Sumber : Data Hasil Praktikum Dasar Teknologi Hasil Ternak, 2010


Pengujian kualitas eksterior telur dinilai berdasarkan tekstur, bentuk kesehatan dan kebersihan, kulit telur masing – masing halus, bersih dan bebas retak terutama harus seragam warna, bentuk dan ukuran (Firdaus (2010). Berdasarkan table 1 diperoleh hasil dari pengujian ekterior bahwa berat telur untuk telur itik dan telur ayam ras termasuk dalam golongan extra karena berat telurnya mencapai 60-65. Berbeda dengan telur ayam Buras dan puyuh, telur ayam buras termasuk tipe besar karena berat yang diperoleh adalah 35-40 dan untuk telur puyuh termasuk dalam tipe besar juga karena beratnya bervariasi antara 8 – 10 mm (Munawaroh, 2010).

Panjang dan lebar telur yang dihasilkan merupakan panjang dan lebar yang normal. Karena berdasarkan perhitungan indeks telur yaitu perbandingan antara lebar dan panjang kemudian dikali 100 diperoleh hasil indeks telur diatas 74. Hal ini sesuai dengan pendapat Munawaroh (2010) yang menyatakan bahwa bentuk telur yang baik mempunyai indeks telur sebesar 74.

Kualitas kerabang dapat dinilai dari keutuhan, kehalusan dan kebersihan telur. Dari keutuhan dan kehalusan semua telur percobaan mempunyai grade A – AA dan ada juga yang mendapat grade B untuk kebersihan. Hal ini dapat dilihat dari grade A yaitu telur utuh dan halus tetapi 1/32 telur tidak bersih (Anonim, 2010A) sedangkan grade AA dapat diperoleh dari penilaian keutuhan, kebersihan, dan kehalusan yang baik. Telur yang memperoleh grade B dalam hal kebersihan, itu karenakan ¾ bagian telur kotor. Hal ini sesuai dengan pendapat Yunita (2010) yang menyatakan bahwa untuk mutu AA kondisi telur bersih, halus, tidak retak. Mutu A cangkang telur bersih, halus, tidak retak sedangkan mutu B cangkang agak bersih, tidak retak dan adgak kasar. Sudaryani (2000) melaporkan bahwa kondisi kulit telur dapat dilihat dari tekstur dan kehalusan. Kualitas telur akan semakin baik jika kulitnya halus dan keadaan kulitnya utuh serta tidak retak.

Penilaian interior telur meliputi kondisi kantong udara, putih telur (albumen) dan kuning telur (yolk) (Yunita, 2010 dan Anonim, 2010B). Kedalaman rongga udara dari telur percobaan memperoleh grade untuk telur itik keduanya memperoleh A, telur ayam ras AA dan A, telur ayam Buras A dan B dan untuk telur puyuh keduanya memperoleh grade AA. Grade AA diperoleh jika kedalaman rongga udara menurut SNI – 3926-1995 adalah <0.5 cm dan untuk telur puyuh kedalaman rongga udaranya 1 mm dan telur ayam ras 4 mm (untuk grade AA). Untuk grade A kedalaman rongga udaranya > 0.5 cm dan untuk grade B kedalaman rongga udaranya > 9 mm.

Kualitas albumen (putih telur) yang diuji antara lain kebersihan albumen, kekentalan albumen dan tinggi albumen. Hasil dari kebersihan dan kekentalan albumen grade yang diperoleh yaitu A, AA dan B. jika bebas noda dan albumen kental gradenya AA, jika bebas noda dan albumen sedikit encer maka grade A dan jika bebas noda dan albumen encer (belum bercampur yolk) maka grade yang diperoleh B. adanya telur yang memperoleh grade B dikarenakan telur yang dipakai merupakan telur yang sudah lama penyimpanannya (± 1 minggu – 10 hari) hal ini sesuai dengan pendapat Sudaryani (2000) yang menyatakan bahwa penurunan kualitas seiring dengan lamanya penyimpanan.

Kualitas kuning telur (Yolk) yang diuji antara lain posisi yolk, kebersihan yolk, tinggi, lebar, dan berat yolk. Berdasarkan posisi yolk grade yang diperoleh A – B. Untuk posisi A, yolk terpusat, terpusat yang dimaksud adalah yolk tidak tepat berada di tengah namun masih digolongkan grade A sedangkan untuk grade B, yolk tidak terpusat. Untuk kebersihan yolk grade yang diperoleh AA – A, grade AA karena bebas dari noda sedangkan A sedikit noda (Anonim, 2010A). tinggi, lebar, dan berat yolk selalu berkaitan. Lebar yolk mempengaruhi tinggi dan berat yolk. Semakin lebar yolk maka tinggi yolk akan semakin berkurang. Pertambahan lebar yolk (yolk menjadi pipih) diakibatkan karena suatu faktor yaitu lama penyimpanan (Yunita, 2010 dan Sudaryani, 2000). Dapat dlihat pada table 2 bahwa telur yamg kekentalan albumennya grade B maka perbandingan antara tinggi albumennya sangat jauh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

C L O N I N G I

Prof.Dr.Ir.Herry Sonjaya, DEA  Kenapa harus clone? Alasannya adalah untuk menghasilkan menghasilkan organism dengan kualitas yang diinginkan, hewan rekayasa genetik, Replacing lost or deceased family pets, repopulasi terancam punah atau bahkan spesies punah. METHOD OF SPERM MEDIATED GENE TRANSFER Ø   Interaksi gen eksogenous terjadi tidak secara acak. Ø    Dapat dikerjakan untuk semua jenis ternak yang  menggunakan sperm sebagai alat untuk    bereproduksi. Ø    Sangat sederhana. Reproductive human cloning will help: • Infertile couples: we have received many requests from  infertile couples who cannot have children even after years of infertility treatments. For those people cloning is the only way to have a child of their own genetic offspring. • Homosexuals: they cannot have a child today that is 100% related to them genetically but human cloning will provide this possibility for them. • Families who lost a beloved relative: human cloning can give life a

Peletakan Batu Pertama Kampus Institut Teknologi Pertanian di Takalar

Peletakan batu pertama pembangunan kampus Institut Teknologi Pertanian di Desa Tamasaju, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Jumat (19/3/2021). Institut Pertanian Bogor (IPB) resmi menjalin kerjasama dengan Institut Teknologi Pertanian (ITP) Yayasan Global Panrita Takalar. Kerjasama terjalin melalui nota kesepahaman antara Rektor IPB Prof. Dr. Arif Satria, dengan Rektor ITP Dr. Hj. Irma Andriani, tentang pendidikan, pelatihan, dan pengabdian kepada masyarakat. Penandatanganan ini dilaksanakan di sela-sela kunjungan Rektor IPB ke Takalar untuk memberikan kuliah umum sekaligus peletakan batu pertama pembangunan kampus ITP. Dr. Irma Andriani berharap, di bawah bimbingan IPB, di masa depan ITP dapat menjadi kampus yang cepat maju dan berkembang. "Universitas terbaik di Asia Tenggara, hari ini mengunjungi kita dan ingin membina ITP. Apresiasi yang sebesar-besarnya atas atensi pak Rektor dan seluruh jajaran yang bersedia membimbing ITP yang notabenenya merup

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP LISENSI HAK CIPTA DI BIDANG MUSIK DAN LAGU DI INDONESIA

Sejak lama pembajakan terhadap musik dan lagu telah menjadi fenomena sosial di Indonesia. Pembajakan lagu dilakukan dengan menggunakan berbagai media, seperti kaset, CD (Compaq Disk), VCD (Video Compaq Disk), dan lain-lain. Dengan adanya pembajakan ini kaset-kaset, CD, dan VCD bajakan membanjiri pasaran dengan harga yang jauh lebih murah daripada harga kaset, CD, dan VCD aslinya. Hal ini dapat terjadi karena kaset, CD, dan VCD bajakan itu hanya diproduksi tanpa membayar pajak, sehingga harga jualnya dapat jauh lebih murah. Di lain pihak, konsumen musik dan lagu di Indonesia tentu saja lebih menyukai membeli kaset, CD, dan VCD bajakan itu karena kualitasnya lebih kurang sama dengan yang asli sedangkan harganya jauh lebih murah.